Ziarah Perdana Bupati Sragen ke Makam Raja Mataram: Napak Tilas Sejarah dan Spirit Kebangsaan

11 hours ago 7

Bupati Sragen, Sigit Pamungkas melakukan ziarah ke makam Raja - Raja Imogiri sebagai Bupati, pada Rabu (14/5/2025). || dok Pemkab SragenBupati Sragen, Sigit Pamungkas melakukan ziarah ke makam Raja - Raja Imogiri sebagai Bupati, pada Rabu (14/5/2025). || dok Pemkab Sragen

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Dalam rangkaian memperingati hari jadi Kabupaten Sragen, rombongan pejabat pemerintah daerah melakukan kunjungan ziarah ke kompleks pemakaman Raja-Raja Mataram di Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tradisi ini sudah menjadi bagian penting dari agenda tahunan pemerintah Sragen.

Namun, tahun ini ziarah terasa lebih istimewa. Untuk pertama kalinya sejak menjabat sebagai Bupati Sragen, Sigit Pamungkas turut serta dalam ziarah sebagai kepala daerah, tepatnya pada Rabu (14/5/2025). Kehadirannya kali ini berbeda dari kunjungan sebelumnya saat ia masih belum menjabat sebagai bupati.

Rombongan tiba di kompleks pemakaman sekitar pukul 14.00 WIB melalui pintu barat, melintasi area depan makam Kasunanan Surakarta. Bupati Sigit didampingi istri, Wakil Bupati Suroto dan istri, serta sejumlah pejabat seperti Sekda, para kepala OPD, camat, dan komunitas Lintas Mangkubumi.

Sesuai adat, para peziarah mengenakan busana tradisional Jawa. Pria mengenakan blangkon, surjan, dan jarik, sedangkan perempuan memakai kemben atau jarik. Dengan suasana mendung yang menambah kekhidmatan, mereka menaiki ratusan anak tangga menuju makam tertinggi: makam Sultan Agung, pendiri Mataram Islam yang melegenda.

Di lokasi itu, suasana hening dipenuhi doa dan lantunan zikir. “Ziarah pertama sudah lama. Kalau ziarah ke Makam HB I baru pertama kali ini. Ziarah ini tujuannya mendoakan kepada yang sudah meninggal dunia. Kami mendoakan mereka agar Allah mengampuni segala dosa mereka, semoga Allah memberi rahmat untuk semua kebaikan almarhum, serta mengenang jasa-jasa baik almarhum,” jelas Bupati.

Usai dari makam Sultan Agung, rombongan melanjutkan ke makam Sultan Hamengku Buwono I atau Pangeran Mangkubumi. Lokasi ini berada di balik tembok tinggi yang memisahkan makam raja-raja Kasultanan Yogyakarta dari Kasunanan Surakarta. Di lokasi yang sama juga terdapat makam HB III, yang berdampingan langsung dengan makam HB I.

Perjalanan ziarah ditutup dengan kunjungan ke makam Pakubuwono X (PB X), yang letaknya dekat pintu masuk kompleks pemakaman. Di setiap lokasi, rombongan tidak hanya menabur bunga dan berdoa, namun juga merenungi nilai-nilai kepemimpinan para pendahulu.

“Yang penting dalam berziarah itu tidak untuk syirik tetapi justru muhasabah dan mendoakan almarhum,” pungkasnya. (*)

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |