CANTIKA.COM, Jakarta - Stres dan kewalahan adalah kondisi umum yang dialami orang dewasa di tengah tantangan hidup. Tapi jika kamu tidak dapat menenangkan sistem saraf, itu pertanda tubuh kamu memberi peringatan bahwa sudah waktunya untuk beristirahat.
Organisasi Kesehatan Dunia mendefinisikan burnout sebagai sindrom yang dikonseptualisasikan sebagai akibat dari stres kronis di tempat kerja yang belum berhasil dikelola. WHO membagikan karakter burnout menurut tiga dimensi: perasaan kehabisan energi dan kelelahan, rasa jarak mental dari pekerjaan, dan berkurangnya efikasi profesional.
Burnout dapat terjadi seiring waktu, yang berarti tidak selalu mudah untuk menentukan gejala fisik dan psikologisnya. Penting untuk memperhatikan pesan yang dikirim tubuhmu sehingga Sahabat Cantika dapat menjaga diri sendiri dengan baik.
Berikut 8 tanda tubuh memberi peringatan bahwa sudah waktunya istirahat:
1. Kelelahan kronis
Burnout didefinisikan oleh psikolog Herbert Freudenberger tahun 1974 sebagai "kelelahan karena terlalu banyak menuntut energi, kekuatan, atau sumber daya" di tempat kerja. Gejalanya termasuk kelelahan dan keletihan, yang sering kali disertai insomnia.
Meskipun tidur malam yang nyenyak mungkin sulit bagi banyak orang, terutama seiring bertambahnya usia, kelelahan yang muncul karena burnout tidak dapat diatasi hanya dengan istirahat. Jika kamu mengalami kelelahan kronis, itu adalah tanda yang jelas bahwa tubuhmu memberi peringatan bahwa sudah waktunya untuk beristirahat.
Merasa lelah bahkan setelah tidur semalaman penuh menunjukkan bahwa tubuhmu sudah melampaui kapasitasnya. Menyisihkan waktu dari pemicu stres akut di tempat kerja dapat membantu mengatur ulang sistem saraf dan memungkinkan kamu mendapatkan istirahat yang dibutuhkan.
2. Masalah gastrointestinal
Tanda lain yang menunjukkan bahwa tubuh memperingatkan kamu bahwa sudah waktunya untuk beristirahat adalah mengalami masalah gastrointestinal yang terus-menerus. Sakit perut, masalah pencernaan, dan perubahan nafsu makan merupakan indikasi kelelahan.
Sebuah studi tahun 2023 yang diterbitkan dalam Journal of Psychosomatic Research menentukan prevalensi berbagai gejala somatik dari kelelahan. Studi tersebut menilai 687 peserta Swedia dengan kelelahan ekstrem dan menemukan bahwa gejala gastrointestinal sangat umum.
Gejala spesifiknya termasuk tapi tidak terbatas pada sakit perut, mual, dan gangguan pencernaan. Para peneliti mencatat bahwa risiko kelelahan meningkat 1,52 kali lipat dengan setiap gejala tambahan.
Jika kamu menyadari memiliki gangguan gastrointestinal yang konsisten yang tidak berkurang dengan pengobatan, itu bisa menjadi tanda signifikan bahwa tubuhmu memperingatkan bahwa sudah waktunya untuk beristirahat.
3. Kabut mental
Mengalami kabut otak adalah tanda bahwa tubuhmu mengirimkan peringatan kepadamu bahwa sudah waktunya untuk beristirahat. Psychology Today mendefinisikan kabut otak sebagai sejenis disfungsi kognitif yang ditandai dengan ingatan yang buruk, kesulitan fokus, kebingungan, dan kelelahan mental.
Mengalami kabut mental umum terjadi selama masa stres yang meningkat. Stres kronis membuat sistem saraf kamu tetap waspada, membuatmu dalam keadaan ingin lari, melawan, atau membeku.
Menyelesaikan tugas-tugas sederhana sekalipun bisa jadi sulit karena otak kamu dalam mode bertahan hidup, yang dapat membuatmu merasa kewalahan dengan kehidupan sehari-hari.
Mengalami kabut otak bukan hanya tanda kelelahan profesional, tapi juga dapat muncul dalam kehidupan pribadi yang mempengaruhi keluarga. Ini merupakan indikasi umum bahwa kamu mengasuh anak dalam kondisi kelelahan yang parah, yang biasanya berarti kamu membutuhkan dukungan ekstra.
4. Merasa mati rasa secara emosional
Merasa terputus dari emosi diri sendiri atau orang-orang di sekitarmu merupakan tanda kelelahan, dan cara tubuhmu memperingatkan bahwa sudah waktunya untuk beristirahat. Merasa terasing dan memiliki perasaan negatif tentang pekerjaanmu juga merupakan gejala kelelahan.
Menurut Survei Pekerjaan dan Kesejahteraan 2021 dari American Psychological Association, 26 persen orang yang disurvei melaporkan kurangnya minat, motivasi, dan energi dalam pekerjaan mereka; 32 persen responden mengatakan mereka kelelahan secara emosional.
APA mencatat bahwa profesi tertentu lebih rentan terhadap kelelahan daripada yang lain, terutama pekerja layanan kesehatan dan guru. Jabatan ini adalah peran yang berorientasi pada masyarakat. Tugas harian pekerja layanan kesehatan memiliki risiko yang sangat tinggi.
Guru bertanggung jawab tidak hanya untuk mendidik anak-anak, tapi juga untuk memberikan dukungan emosional. Pendidik di AS sering kali dibayar di bawah nilai mereka, yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan emosional dan rasa kelelahan menyeluruh yang dirasakan guru.
5. Mudah tersinggung
Dalam artikel aslinya yang mendefinisikan kelelahan, Dokter Freudenberger mencatat bahwa pengalaman kelelahan tidak hanya terbatas pada gejala fisik. Merasa kelelahan dapat terwujud dalam cara emosional yang mempengaruhi hubungan interpersonal orang, baik di tempat kerja maupun di luar tempat kerja.
Dokter Freudenberger menjelaskan bahwa tanda-tanda perilaku kelelahan meliputi meningkatnya rasa frustrasi dan amarah. Merasa terpicu oleh hal-hal kecil yang biasanya tidak mengganggumu merupakan tanda yang jelas bahwa tubuh kamu memperingatkanmu bahwa sudah waktunya untuk beristirahat.
Mengalami peningkatan rasa mudah tersinggung dapat membuat kamu sulit untuk tetap tenang di lingkungan yang penuh tekanan, yang dapat mempengaruhi cara kamu berhubungan dengan orang-orang di sekitarmu.
Jika kamu menyadari bahwa emosimu meningkat dan kamu merasa terganggu dalam situasi yang tidak memerlukan rasa kesal yang begitu intens, tubuhmu memberi tahumu bahwa sudah waktunya untuk mundur dan memberi diri waktu untuk memulihkan diri.
6. Selalu khawatir
Jika kamu mendapati dirimu dalam keadaan khawatir atau gugup terus-menerus tanpa alasan yang jelas, itu bisa menjadi tanda bahwa tingkat agitasimu terlalu tinggi, sehingga sulit untuk tenang.
Kecemasan dapat menimbulkan banyak gejala fisik, seperti jantung berdebar-debar, sesak napas, dan sistem kekebalan tubuh yang menurun, yang dapat menyebabkan penyakit.
Mengalami kecemasan akut dan berkepanjangan biasanya merupakan indikasi bahwa tubuhmu mengirimkan pesan bahwa cara hidup kamu tidak lagi berfungsi.
Merasa cemas sepanjang waktu merupakan tanda peringatan bahwa sudah waktunya untuk beristirahat dan mengatur ulang sistem sarafmu.
7. Sering sakit kepala dan nyeri otot
Tanda lain yang memperingatkan tubuhmu bahwa sudah waktunya untuk beristirahat adalah jika kamu mengalami sakit kepala berulang dan nyeri otot secara menyeluruh.
Sakit kepala merupakan indikasi bahwa kamu menahan stres dan ketegangan ekstra di tubuhmu. Itu adalah peringatan yang jelas bahwa kamu perlu menenangkan diri, yang kemungkinan besar berarti menurunkan tingkat stres dengan menurunkan tingkat tanggung jawab profesionalmu.
Menurut sebuah artikel tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal World Psychiatry, mengalami nyeri muskuloskeletal juga dikaitkan dengan kelelahan. Kamu mungkin mengalami nyeri punggung, nyeri bahu, atau nyeri leher, yang semuanya merupakan tanda-tanda bahwa kamu secara fisik lelah, tanpa kemampuan untuk sepenuhnya rileks.
Tubuhmu sering kali menerjemahkan masalah emosional menjadi rasa sakit fisik, itulah sebabnya berada dalam ketidaknyamanan kronis merupakan tanda bahwa kamu perlu melepaskan diri dan beristirahat untuk pulih.
8. Kamu kurang merawat diri
Kelelahan fisik sering kali disertai dengan depresi, yang dapat sangat mempengaruhi kemampuanmu untuk merawat diri sendiri pada tingkat yang paling mendasar. Jika kamu merasa bahwa perawatan dirimu menurun drastis, itu pertanda tubuh kamu perlu istirahat.
Perawatan diri yang buruk dapat terwujud dalam berbagai cara, termasuk tidak mengonsumsi makanan yang seimbang karena stres, atau perubahan nafsu makan. Jika kamu merasa kesulitan dengan tugas-tugas dasar, seperti menggosok gigi atau mandi, itu bisa berarti kebiasaan perawatan dirimu terganggu karena kamu sangat kelelahan.
Perawatan diri yang sebenarnya bukan tentang kecantikan di permukaan, melainkan tentang memastikan kebutuhan fisik kamu terpenuhi dengan tidur, menyehatkan tubuh, dan menjaga kebersihan. Kurang merawat diri sendiri sering kali merupakan tanda bahwa kamu merasa terputus dari diri sendiri, sehingga kamu berhenti peduli dengan apa yang kamu butuhkan.
Perhatikan baik-baik caramu menampilkan diri. Jika kamu menyadari bahwa banyak hal mulai lepas kendali, itu pertanda tubuhmu memperingatkan sudah waktunya untuk beristirahat dan menyegarkan diri, sehingga kamu dapat menjalani hidup sebagai versi terbaik dari diri kamu.
Pilihan Editor: 8 Penyebab Umum Sakit Kepala Saat Bangun Tidur, Jangan Anggap Remeh
YOUR TANGO
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika