TEMPO.CO, Jakarta - Inggris dan Amerika Serikat sedang menjajaki cara-cara untuk terlibat dengan kelompok pemberontak Suriah yang memelopori penggulingan Presiden Suriah Bashar al Assad. Penjajakan ini berpotensi mengarah pada penghapusan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dari daftar "teror" mereka.
Inggris mengatakan pada Senin, 9 Desember 2024, bahwa mereka akan memutuskan "secepatnya" apakah akan menghapus kelompok Islamis tersebut dari daftar organisasi teroris yang ditetapkan.
HTS berakar dari cabang Al Qaeda Suriah, namun memutuskan hubungan dengan kelompok tersebut pada 2016. Inggris dan Amerika Serikat telah memasukkan kelompok ini ke dalam daftar hitam, dengan AS memberikan hadiah sebesar 10 juta dolar AS untuk pemimpinnya, Abu Mohammad al-Julani.
Pat McFadden, yang menjabat sebagai menteri yang bertanggung jawab atas keamanan nasional Inggris, pada hari Senin mengatakan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan untuk menghapus kelompok tersebut dari daftar hitam.
"Jika situasi stabil, akan ada keputusan yang harus diambil mengenai bagaimana menghadapi rezim baru apapun yang berlaku di sana," katanya kepada BBC Radio 4.
"Saya pikir ini harus menjadi keputusan yang relatif cepat, jadi ini adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan dengan cukup cepat, mengingat cepatnya situasi di lapangan."
McFadden menambahkan bahwa pemimpin pemberontak Suriah al-Julani "mengatakan beberapa hal yang benar tentang perlindungan minoritas, tentang menghormati hak-hak rakyat. Jadi kita akan melihat hal itu di masa yang akan datang".
Dia menambahkan kepada Sky News bahwa "sebagian akan tergantung pada ... bagaimana kelompok itu berperilaku sekarang".
The New Arab telah menghubungi Kementerian Dalam Negeri untuk meminta komentar namun belum mendapatkan tanggapan hingga berita ini diterbitkan.
Uni Eropa mengatakan pada Senin bahwa mereka tidak melakukan kontak dengan HTS dan akan menilai "kata-kata" dan "tindakan" kelompok tersebut ketika mempertimbangkan apakah akan mencabut sanksi.
"Uni Eropa saat ini tidak terlibat dengan HTS atau para pemimpinnya," kata juru bicara Uni Eropa kepada para wartawan.
Assad, yang berkuasa sejak tahun 2000, digulingkan pada Minggu setelah kampanye cepat oleh HTS dan sekutunya.
Koordinator Dewan Keamanan Nasional AS untuk Komunikasi Strategis di Gedung Putih, John Kirby, mengatakan kepada CNN bahwa Washington "sedang mencari cara untuk berkomunikasi dengan kelompok-kelompok yang telah menguasai Damaskus".
"Saat ini kita berada dalam periode ketidakpastian, dan tindakan akan menentukan kepercayaan kita terhadap pemimpin Hayat Tahrir al-Sham," tambahnya.
'Risiko dan ketidakpastian'
Dilansir Reuters, Amerika Serikat menetapkan Al Julani, yang bernama asli Ahmed al-Sharaa, sebagai teroris pada 2013, dengan mengatakan bahwa al Qaeda di Irak telah menugaskannya untuk menggulingkan pemerintahan Assad dan menegakkan hukum syariah Islam di Suriah, dan bahwa Nusra telah melakukan serangan bunuh diri yang menewaskan warga sipil dan mendukung visi sektarian yang kejam. Sementara itu, kelompoknya dilarang sebagai organisasi teroris oleh pemerintahan Trump pada 2018.
Julani mengatakan bahwa sebutan teroris itu tidak adil dan ia menentang pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak bersalah.
Berbicara beberapa jam setelah jatuhnya Damaskus pada Minggu, Presiden AS Joe Biden menyebut pengambilalihan oleh pemberontak sebagai "tindakan keadilan yang mendasar", tetapi memperingatkan bahwa ini adalah "momen yang penuh risiko dan ketidakpastian" bagi Timur Tengah.
"Kami akan tetap waspada," kata Biden. "Jangan salah, beberapa kelompok pemberontak yang menjatuhkan Assad memiliki catatan suram dalam hal terorisme dan pelanggaran hak asasi manusia," dan menambahkan bahwa kelompok-kelompok tersebut "mengatakan hal yang benar sekarang."
"Namun ketika mereka mengambil tanggung jawab yang lebih besar, kami akan menilai bukan hanya kata-kata mereka, tapi juga tindakan mereka," kata Biden.
Pemerintah jatuh lebih dari 13 tahun setelah tindakan keras Assad terhadap protes anti-pemerintah memicu perang saudara di Suriah, yang telah menarik kekuatan-kekuatan asing, jihadis, dan merenggut lebih dari setengah juta nyawa.
Assad dan keluarganya berada di Moskow, menurut kantor-kantor berita Rusia.