Apa Kasus Taipan Properti Truong My Lan yang Bikin Pengadilan Vietnam Jatuhkan Vonis Mati

1 month ago 25

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan di Vietnam menguatkan vonis mati untuk taipan properti Truong My Lan pada Selasa 3 Desember 2024. Seperti dilansir Reuters, banding Lan ditolak dalam kasus penggelapan dan penyuapan terkait penipuan senilai US$12 miliar.

Sebelumnya, Pengadilan di Vietnam pada Kamis, 11 April 2024 mengeluarkan hukuman mati kepada Lan atas kasus penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Vietnam.

Menindak lanjuti banding yang diajukan Lan, pada Selasa, 3 Desember 2024 pengadilan di Ho Chi Minh City memutuskan bahwa tidak ada dasar untuk mengurangi hukumannya.

Lan, ketua pengembang real estate Van Thinh Phat Holdings Group, adalah salah satu eksekutif bisnis dan pejabat negara paling terkenal yang dipenjara dalam kampanye anti-korupsi jangka panjang di negara komunis yang dikenal sebagai "Blazing Furnace".

“Konsekuensi yang ditimbulkan oleh Lan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah litigasi dan jumlah uang yang digelapkan sangat besar dan tidak dapat dikembalikan,” kata jaksa penuntut seperti dikutip pada sidang banding oleh surat kabar online milik pemerintah VietnamNet.

“Tindakan terdakwa telah berdampak pada banyak aspek masyarakat, pasar keuangan, perekonomian,” katanya.

Akibat kasus ini, puluhan ribu orang yang menginvestasikan tabungannya di SCB mengalami kerugian, hal ini kemudian memicu protes para korban.

Lan sebelumnya mengatakan kepada pengadilan bahwa cara tercepat untuk membayar kembali dana yang dicuri adalah dengan melikuidasi SCB, dan menjual aset untuk membayar kembali SBV (Bank Negara Vietnam) dan masyarakat. “Saya merasa sedih karena pemborosan sumber daya nasional,” kata Lan pekan lalu, seraya menambahkan bahwa dia merasa sangat malu dituduh melakukan kejahatan ini.

Meski demikian, masih ada peluang bagi Lan untuk lolos dari hukuman mati. Pengadilan mengatakan pada Selasa, 3 Desember 2024, bahwa jika Lan mengembalikan tiga perempat dari aset yang dicuri, hukumannya dapat dikurangi menjadi penjara seumur hidup.

Lebih lanjut, Tim pembela Lan mengklaim bahwa dia telah membayar kembali uang yang diperlukan agar memenuhi syarat untuk pengurangan hukuman. Lan telah menyerahkan lebih dari 600 properti keluarga ke pengadilan, namun tidak jelas berapa nilai uangnya.

Untuk diketahui, Lan hanya memiliki 5 persen saham SCB di atas kertas, namun dalam persidangannya, pengadilan menyimpulkan bahwa dia secara efektif mengendalikan lebih dari 90 persen saham melalui keluarga, teman, dan staf.

Aset yang dimiliki Lan dan Van Thinh Phat antara lain pusat perbelanjaan, pelabuhan, dan kompleks perumahan mewah di Ho Chi Minh City.

Selama persidangan pertamanya pada April, Lan dinyatakan bersalah melakukan penggelapan sebesar US$12,5 miliar. Namun, jaksa mengatakan total kerugian yang disebabkan oleh penipuan tersebut berjumlah US$27 miliar – setara dengan sekitar 6 persen PDB negara tersebut pada 2023.

Selain Lan, total 47 terdakwa lainnya meminta pengurangan hukuman di tingkat banding. Bulan lalu, Lan dihukum karena pencucian uang dan dipenjara seumur hidup dalam kasus terpisah.

Profil Truong My Lan

Dilansir dari nguoinotieng, Lan lahir pada 13 Oktober 1956. Lan memulai karirnya sebagai pedagang kosmetik di pasar pusat Ho Chi Minh City sebelum mendirikan perusahaan real estate Van Thinh Phat pada 1992. Dia dinyatakan bersalah atas penggelapan lebih dari 304 triliun dong dari Saigon Joint Stock Commercial Bank (SCB), yang secara efektif dia kendalikan melalui lusinan proxy, meskipun ada peraturan yang membatasi kepemilikan saham dalam jumlah besar di pemberi pinjaman.

Sejak awal 2018 hingga Oktober 2022, dia mengambil uang dalam jumlah besar dengan mengatur pinjaman yang melanggar hukum kepada perusahaan-perusahaan cangkang. Tindakannya mengakibatkan kekhawatiran atas kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Partai dan Negara.

SCB saat ini sedang menghadapi restrukturisasi kompleks di mana pihak berwenang mencoba menetapkan status hukum dari aset-aset yang digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman dan obligasi yang diterbitkan oleh VTP, yang bernilai $1,2 miliar.

Sebelumnya, Lan memiliki peran vital dalam dunia keuangan Vietnam, terlibat dalam penyelamatan SCB yang bermasalah lebih dari satu dekade sebelum ia berkontribusi pada krisis baru bank tersebut.

Selain itu, dia juga dinyatakan bersalah karena menyuap pejabat agar pihak berwenang berpaling, termasuk membayar $5,2 juta kepada seorang inspektur bank sentral senior, Do Thi Nhan, yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

Ananda Bintang, Idfa Rosdiana, dan Sita Planasari turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |