WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ada yang unik di SMPN 1 Pracimantoro Wonogiri. Selama dua hari berturut-turut, Rabu-Kamis, 23–24 April 2025, sekolah ini tak hanya menggelar sosialisasi penting, tapi juga mengajak wali murid “bercinta dan berlari” demi kemajuan pendidikan anak-anak mereka.
Kegiatan utama meliputi Sosialisasi PSASP (Penilaian Sumatif Akhir Satuan Pendidikan) untuk kelas IX dan PSAT (Penilaian Sumatif Akhir Tahun) untuk kelas VII dan VIII, sekaligus laporan capaian kinerja sekolah tahun 2024 berdasarkan rapor pendidikan 2025.
Dalam acara ini, para wali murid dan komite sekolah hadir mendengarkan jadwal penting: PSASP kelas IX dijadwalkan pada 5–10 Mei 2025, sedangkan PSAT kelas VII dan VIII berlangsung 9–14 Juni 2025. Kedua penilaian ini menjadi momen krusial untuk menilai hasil belajar siswa sekaligus menentukan kelulusan dan kenaikan kelas.
Sekolah dan komite mengimbau orang tua wali untuk lebih intens memantau dan membersamai belajar anak. Wali murid untuk tetap memantau pelaksanaan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat dengan mengisi link kendali yang sudah disediakan oleh sekolah secara rutin.
Tak hanya itu, SMPN 1 Pracimantoro Wonogiri membanggakan diri karena capaian kinerjanya melonjak tajam! Tahun ini, berdasarkan rapor pendidikan 2025, seluruh indikator dinyatakan baik.
Bahkan, empat indikator—Kemampuan Literasi, Iklim Keamanan Satuan Pendidikan, Iklim Kebhinekaan, dan Kualitas Pembelajaran—berada di peringkat atas nasional. Sementara Kemampuan Numerasi dan Karakter masuk peringkat menengah atas nasional, dengan peningkatan paling spektakuler di aspek Kualitas Pembelajaran.
“Alhamdulillah SMPN 1 Pracimantoro Wonogiri tahun 2025 ini mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan raport Pendidikan tahun 2024, seluruh indikator dinyatakan baik,” ujar Kepala SMPN 1 Pracimantoro Juwariyah.
Kepala SMPN 1 Pracimantoro Juwariyah, mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi ini. Sedangkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Suratman, memperkenalkan konsep baru yang membuat acara semakin berkesan: ajakan “Bercinta dan Berlari”.
Apa maksudnya?
Bercinta berarti bercerita tentang tantangan yang dihadapi wali murid dalam mendidik anak-anak di rumah. Sementara Berlari adalah ajakan untuk memberikan penilaian, saran, dan kritik membangun, agar sekolah dapat terus berbenah dan melesat lebih maju.
Lewat pendekatan kreatif ini, sekolah berharap keterlibatan orang tua tidak hanya berhenti di rumah, tetapi ikut berkontribusi nyata membentuk masa depan pendidikan anak-anak di SMPN 1 Pracimantoro Wonogiri. Aris Arianto