PACITAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dua orang pria bernama Farhan dan Abidin diamankan oleh polisi gegara mengancam akan meledakkan bom di Mapolres Pacitan Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Jumat (25/4/2025) kemarin.
Ancaman itu terjadi bukan tanpa sebab. Semula, dua pria tersebut terlibat dalam proses mediasi atas insiden kecelakaan lalu lintas antara dua kendaraan, yakni Truk Isuzu Elf bernomor polisi AE 9668 SM yang dikemudikan Farhan Edi Cahyo Widodo (25), dan Mitsubishi L300 dengan pelat nomor AD 1380 LU yang dikemudikan Zhainal Abidin (32). Proses mediasi berlangsung di Mapolres Pacitan.
Namun situasi berubah tegang ketika keduanya, yang semula menjalani pemeriksaan, justru menunjukkan sikap tidak kooperatif. Bahkan, menurut keterangan dari petugas di lokasi, Farhan dan Abidin tiba-tiba mengeluarkan ancaman akan menyerang dan meledakkan kantor polisi tempat mereka berada.
Petugas yang berjaga segera bertindak cepat. Mereka melakukan penggeledahan dan menemukan satu pucuk senjata api jenis air softgun yang dibawa oleh salah satu pelaku. Demi keamanan, keduanya langsung diamankan dan dibawa untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Karena ancaman tersebut mengandung unsur dugaan teror, pihak kepolisian lantas berkoordinasi dengan Detasemen Khusus Anti Teror 88 (Densus 88) untuk mendalami apakah ada keterkaitan dengan jaringan terorisme.
Meski demikian, hingga kini pihak kepolisian belum memberikan keterangan rinci terkait hasil penyelidikan awal. Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman.
“Kami belum bisa memberikan statement apapun,” ujar Ayub saat ditemui, Sabtu (26/4/2025).
Ia menambahkan, proses interogasi terhadap beberapa pihak masih berlangsung, termasuk gelar perkara yang saat ini sedang berjalan. “Kami mohon kesabaran dari rekan-rekan semua. Dalam 1–2 hari ke depan, kami akan sampaikan perkembangan,” kata mantan Kasatreskrim Polres Gresik itu.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai jumlah pelaku yang ditahan atau kemungkinan adanya keterkaitan dengan jaringan teroris tertentu, AKBP Ayub tetap memilih irit bicara. “Sementara itu dulu. Kami sedang mendalami semua informasi,” ujarnya singkat.