SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Puluhan pengusaha dan penggilingan beras menjadi korban penipuan oleh pasangan suami istri asal Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Aksi penipuan dengan korban puluhan orang pengusaha beras asal Sragen dan Karanganyar itu akhirnya dilaporkan ke pihak kepolisian Polres Sragen pada Jumat (25/4/2025) sore.
Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM terlihat para pengusaha beras dari berbagai wilayah Sragen dan Karanganyar berbondong-bondong mendatangi Polres Sragen menempuh jalur hukum melaporkan penipuan yang menyeret NS
warga Desa Celep yang sebelumnya sempat dilaporkan ke Polsek Kedawung.
Pada JOGLOSEMARNEWS.COM perwakilan pengusaha Beras Sragen bernama Fajar Nahari (36) warga Dukuh Sidorejo, Desa Karanganom Kecamatan Sukodono, Sragen. Ia mengaku telah melakukan kerjasama dengan NS sejak tahun 2023.
Selain itu pihaknya juga menjelaskan modus penipuan yang dilakukan NS dengan cara pembayaran yang dilakukan NS tidak secara langsung. Tapi bertahap dan tidak penuh. Misalnya transaksi beras senilai Rp 100 juta, meski belum lunas, terlapor minta dikirim beras lagi.
”Soalnya dulu pernah banyak bisa nol atau lunas, namun pada akhir akhir 2024 dari bulan 9, kalau saya total kerugian Rp 595 juta. Berkelanjutan sejak bulan 9 kirim kirim terus, transfernya nyicil, dari dulu emang gitu,” kata Fajar Nahari.
Sementara itu, korban lainnya Suryanto warga Jetak, kecamatan Sidoharjo rata-rata korban yang tertipu ini adalah pemula yang mencoba berkecimpung di usaha terkait beras. Dia tidak menepis awal kerjasama, pembayaran lancar.
“Lama-lama mandeg, bahkan sampai 5 -7 nota,” jelasnya.
Dia mengaku awalnya tidak curiga. Namun lambat laun, terlapor jadi sulit dihubungi.
“Mulai curiga dan ternyata banyak teman. Awalnya tidak tahu berapa orang, ternyata sampai puluhan orang,” bebernya.
Laporan aduan penipuan para pengusaha beras itu telah diterima pihak SPKT Polres Sragen untuk dilakukan proses hukum dan penyelidikan terlebih dulu.
Terpisah, Kepala Desa Jirapan, Kecamatan Masaran Sindu Praptomo menyampaikan warganya juga banyak yang dikabarkan masuk dalam daftar korban. Setidaknya ada 5 orang yang masuk daftar warga yang mengalami kerugian cukup besar.
“Kalau desa Jirapan ada Bapak dan Anaknya usaha di beras juga kena, terus ada 3 orang lainnya,” ujarnya.
Sebelumnya, salah satu korban yang telah melaporkan penipuan itu Isnaini Novitasari (31) warga Kuyang RT 05, Desa Kliwonan, Masaran Sragen dengan kerugian sekitar Rp 210 juta
Terduga telapor NS (40), Dukuh Celep RT 23, Desa Celep, Kedawung, Sragen.
Informasi yang dihimpun total kerugian para bakul beras ini mencapai Rp 4,5 miliar.
Selain korban Isnaini diantaranya Ari kerugian Rp 417 juta. Kemudian Sukiman kerugian Rp 800 juta. Korban Tumin kerugian Rp 586 juta. Fajar kerugian Rp 705 juta. Agus kerugian Rp 335 juta. Arif kerugian Rp 326 juta. Isna kerugian Rp 220 juta. Bahkan masih banyak korban lain dengan nominal bervariasi kisaran Rp 17 juta hingga Rp 80 juta.
Modus penipuan ini berawal, para bakul beras ini diimingi-imingi keutungan untuk setor beras ke pelaku NS. Lantas mereka awal lancar saat pengiriman pertama untuk dilakukan pembayaran. Kemudian karena sudah percaya mereka kembali menyetorkan beras ke rumah pelaku di Celep, Kedawung, Sragen dengan pembayaran jatuh tempo. Namun apes setelah semua beras dikirim dan sesuai kesepakatan semua bakul beras tidak dibayar tinggal total kerugian Rp 4,5 miliar.
Huri Yanto