TEMPO.CO, Jakarta - Festival Film Tempo digelar pada Rabu, 5 Februari 2025 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Acara tahunan ini merupakan bentuk komitmen Tempo dalam memberikan apresiasi kepada para pelaku perfilman Indonesia dan merayakan keberagaman dan kualitas perfilman Indonesia. Tahun ini, ratusan film telah diseleksi dan melalui proses penjurian yang ketat sebelum daftar lengkap nomine diumumkan pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Tempo Media Group Arif Zulkifli, menegaskan bahwa tahun ini merupakan Festival Film Tempo pertama pasca pandemi COVID-19. Arif juga menyoroti bahwa pemilihan film dalam festival ini dilakukan dengan prinsip keterbukaan dan keberagaman. “Juri yang berganti-ganti di setiap tahunnya pada prinsipnya adalah Dewan Juri dengan value (nilai) yang dimiliki oleh Tempo,” ucapnya. Tak hanya film yang tayang di bioskop, Arif mengatakan, Festival Film Tempo juga memberi ruang bagi karya-karya yang luput dari layar lebar.
Tentang Festival Film Tempo
Festival Film Tempo tahun ini menghadirkan tujuh kategori utama: Film Pilihan, Sutradara Pilihan, Penulis Naskah Pilihan, Aktor Pilihan, Aktris Pilihan, Aktor Pendukung Pilihan, dan Aktris Pendukung Pilihan. Selain itu, masyarakat dapat berpartisipasi dalam menentukan Film Favorit Penonton melalui tautan yang dibagikan di media sosial Tempo.
Tahun ini, film Kabut Berduri (2024) mendominasi dengan tujuh nominasi, termasuk Film Pilihan, Sutradara Pilihan, Aktor Pilihan, Aktor Pendukung Pilihan, dan Aktris Pendukung Pilihan. Sementara itu, Tale of the Land (2024) dan Siksa Kubur (2024) masing-masing memperoleh lima nominasi.
Dewan Juri dan Malam Penganugerahan
Festival Film Tempo merupakan tradisi panjang Tempo dalam mengapresiasi sinema Indonesia, menyoroti film-film terbaik yang mencerminkan isu sosial, budaya, dan politik. Sejak Edisi Khusus Milenium 2001, Tempo memulai tradisi pemilihan Film Terbaik versi Tempo, yang kemudian berkembang menjadi Film Pilihan Tempo.
Pilihan Tempo tak terbatas genre, dari Opera Jawa (2006) karya Garin Nugroho, Mereka Bilang, Saya Monyet (2008) karya Djenar Maesa Ayu, Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (2017) karya Mouly Surya hingga Perempuan Berkelamin Darah atau Women from Rote Island (2023) karya Jeremias Nyangoen.
Proses seleksi dalam Festival Film Tempo tahun ini melibatkan para juri yang terdiri dari wartawan seni Tempo serta para ahli perfilman, seperti sutradara, peneliti film, dosen film, kritikus, dan penulis skenario seperti Leila S. Chudori, Nurman Hakim, hingga Ismail Basbeth. Dari ratusan film yang diseleksi, proses kurasi menghasilkan 10 nominasi awal, yang kemudian dipersempit menjadi lima besar. Dalam beberapa kasus, jumlah nomine bertambah menjadi enam karena kualitas film yang bersaing ketat.
Acara malam penganugerahan juga tidak hanya menjadi ajang pengumuman pemenang, tapi juga dimeriahkan oleh Stage Performance Act dari Jovial dan Andovi Da Lopez serta penampilan dari Sal Priadi dan Idgitaf. Sebelumnya, salah satu rangkaian acara, Malam Insan Film Menuju Jakarta Global Kota Sinema telah digelar pada Selasa, 4 Februari 2025 di Balai Agung, Balai Kota Pemprov Jakarta. Acara ini dihadiri oleh jajaran Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Direktorat Kementerian Budaya Republik Indonesia, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, serta para insan perfilman Tanah Air.