Survei KedaiKOPI: Perilaku Buruk Menteri Jadi Penyumbang Tertinggi Ketidakpuasan Publik terhadap Prabowo

3 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Perilaku menteri dan kebijakan ekonomi yang kurang berpihak pada rakyat kecil menjadi penyumbang ketidakpuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, menurut survei yang dilakukan KedaiKOPI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lembaga survei KedaiKOPI merilis survei opini 100 hari masa pemerintahan Prabowo-Gibran. Manajer Riset KedaiKOPI Ashma Nur Afifah mengatakan responden memberikan 12 alasan mengapa mereka tidak puas dengan kinerja Prabowo dalam 100 hari sejak dilantik presiden.

“Perilaku menteri atau pejabat yang kurang pantas dan kebijakan ekonomi yang kurang berpihak dan belum terasanya perubahan signifikan menjadi alasan ketidakpuasan terhadap kinerja Prabowo-Gibran,” kata Ashma saat rilis survei di kantor KedaiKOPI, Jakarta Selatan, 5 Februari 2025.

Adapun sigi dilakukan KedaiKOPI pada 23-29 Januari 2025. Pemerintahan Prabowo tepat 100 hari pada 28 Januari. Survei dilakukan lewat metode Online-Computerized Assisted Self Interview (CASI) dengan 1201 responden WNI berusia 17-55 tahun. 

Sebanyak 68,2 persen mengatakan perilaku pejabat atau menteri yang kurang pantas membuat mereka tidak puas dengan Prabowo. Sementara ada 67,9 persen responden yang kurang puas. Mereka merasa kebijakan ekonomi Prabowo kurang berpihak pada rakyat kecil. Disusul 64,8 persen responden tidak puas karena tidak ada perubahan signifikan dari pemerintahan sebelumnya. 

Keputusan atau kebijakan pemerintahan Prabowo yang menimbulkan kontroversi juga menjadi penyumbang ketidakpuasan publik. Sekitar 61,8 responden yang tidak puas memilih alasan keempat ini. Alasan kelima adalah program prioritas yang tidak sesuai dengan harapan dengan persentase 56,4 persen.

Kurangnya transparansi pemerintah menduduki posisi keenam alasan ketidakpuasan terhadap Praboo dengan 48,2 persen responden. 

Kendati demikian, secara umum 72,5 persen responden mengaku puas dengan kinerja 100 hari Prabowo. Artinya dalam sekala 1-7, 7 dari 10 responden puas atau rata-rata 6,86 merasa puas. Sedangkan sebanyak 27,5 responden mengaku tidak puas. 

Berdasarkan kategori jenis usianya, kepuasan tertinggi disampaikan oleh generasi Z, generasi yang lahir pada 1997-2012, dengan persentase 81,1 persen. Sedangkan, generasi Z yang tidak puas sekitar 18,9. 

Adapun kategori usia generasi Y atau milenial, generasi yang lahir pada tahun 1977-1994, sebanyak 75,4 persen. Dengan 24,6 persen generasi Y yang disurvei mengaku tidak puas. Kemudian, generasi X atau mereka yang lahir 1965-1976 sebanyak 49 puas. “Sedangkan, generasi X yang tidak puas sebesar 51 persen,” kata Ashma. 

Sebelumnya Litbang Kompas dan Indikator Politik Indonesia merilis survei kepuasan terhadap pemerintahan Prabowo. Indikator Politik Indonesia menyampaikan bahwa kepuasan publik terhadap kinerja Prabowo dan Kabinet Merah Putih mencapai 79,3 persen. Sementara survei yang dilakukan Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan 80,9 persen.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menyatakan bahwa tingginya tingkat kepuasan publik terhadap 100 hari kerja pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran menjadi motivasi bagi pemerintah untuk terus meningkatkan kinerja dan memenuhi harapan rakyat.

"Pemerintah menyambut baik hasil survei yang menunjukkan tingginya tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih dalam 100 hari pertama masa kerja," kata Yusuf dalam keterangannya di Jakarta, 28 Januari 2025.

Yusuf juga menyampaikan bahwa hasil survei ini menjadi pendorong bagi pemerintah untuk terus meningkatkan kinerja. “Kepuasan publik ini pasti menjadi motivasi sekaligus tanggung jawab untuk terus bekerja cerdas lebih keras, konsisten, dan inovatif dalam memenuhi harapan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” katanya.

Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |