TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Akademi Militer atau Akmil Mayor Jenderal TNI Raden Sidharta Wisnu Graha menjadi tuan rumah Retreat Kabinet Merah Putih di kompleks Akmil Magelang, Jawa Tengah. Agenda ini dibuka Presiden Prabowo Subianto pada Jumat, 25 Oktober 2024 dalam rangka pembekalan para jajaran menteri di pemerintahannya.
Para menteri, wakil menteri, dan pejabat setara menteri hingga kepala badan Kabinet Prabowo yang totalnya 136 orang dilaporkan telah tiba di lokasi “penggemblengan” pada Kamis sore, 24 Oktober 2024. Begitu juga dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Beberapa di antara mereka menyapa warga yang berada di kompleks akademi militer.
Adapun Prabowo tiba di Akmil Magelang pada Kamis malam. Ia melewati jajar kehormatan prajurit dan diiringi oleh penampilan marching band khas taruna Akademi Militer. Purnawirawan TNI itu juga akan menggembleng jajaran menteri dan wakil menterinya ihwal bernegara dan pemerintahan, termasuk materi penting soal pencegahan korupsi.
Sebagaimana disampaikan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, selain mendapatkan materi pemerintahan, para peserta retreat juga memiliki waktu untuk saling mengenal dan mengakrabkan diri. Ia menyebut Presiden dalam arahannya meminta seluruh anggota kabinet bersatu, membangun sebuah super team yang siap menjalankan pemerintahan.
Profil Raden Sidharta Wisnu Graha
Mayor Jenderal TNI Raden Sidharta Wisnu Graha adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang mengemban amanat sebagai Gubernur Akademi Militer sejak 17 Juli 2023. Pria kelahiran Bangil, Pasuruan, Jawa Timur pada Januari 1970 alias 54 tahun silam ini merupakan lulusan Akmil angkatan 1991.
Di kemiliteran, Raden Sidharta berpengalaman di bidang infanteri di kesatuan Komando Pasukan Khusus atau Kopassus. Suami dari drg. Novita Nuzmarini ini juga pernah terlibat dalam pertempuran maupun perang antara lain Operasi Seroja dan Penanganan Pemberontakan di Papua yakni Operasi Damai Cartenz.
Prajurit TNI AD bintang dua ini mengawali pendidikan Akmil pada 1988 dan lulus 1991. Setelah itu, sederet riwayat pendidikan militer dikantonginya yaitu Sesarcabif, Dik PARA, Dik Komando Dik Gultor, dan Dik Free Fall. Juga Dik PARA Utama, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad, Sesko TNI, dan Lemhannas RI.
Iklan
Lebih dari 30 tahun berkarier sebagai abdi keamanan negara, Raden Sidharta telah menjabat berbagai kedudukan sejak 2012. Saat berpangkat kolonel tersebut, ia menjabat antara lain Dansat 81 Kopassus hingga 2014 dan Sahli Danjen Kopassus hingga 2015.
Dia juga pernah menjabat sebagai Pamen Denma Mabesad pada 2015 hingga 2016, sebelum kemudian jadi Kasrem 174/Anim Ti Waninggap sampai 2017. Dia lalu jadi Danrem 081/Dhirotsaha Jaya periode 2017-2018, dan Irdam I/Bukit Barisan era 2018-2020.
Raden Sidharta kemudian naik pangkat menjadi Brigadir Jenderal pada 2020 seiring menjabat Danrem 051/Wijayakarta hingga 2021. Setelahnya ia menjadi Kasdam XVII/Cenderawasih hingga 2023. Ia naik pangkat menjadi Mayor Jenderal seiring menjadi Gubernur Akmil pada pertengahan 2023 hingga sekarang.
Sejumlah tanda jasa tercantel di dadanya. Yakni Bintang Kartika Eka Paksi Nararya dan Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun pada baris pertama. Pada baris ke-2 terdapat Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun, Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun, dan Satyalancana Dharma Nusa.
Kemudian Satyalancana Wira Nusa, Satyalancana Ksatria Yudha, dan Satyalancana Raksaka Dharma pada baris ke-3. Serta pada Baris ke-4 terdapat Satyalancana Seroja, Satyalancana Dwidya Sistha, dan Satyalancana Wira Karya.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Prabowo: Saya Tak Bermaksud Membuat Kabinet Militeristik