TEMPO.CO, Jakarta - Ilia Topuria lolos ujian pertamanya sebagai juara kelas bulu (featherweight) UFC. Petarung MMA Georgia-Spanyol ini sukses mempertahankan gelar di Etihad Arena, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu dinihari, 27 Oktober 2024, dengan mengalahkan Max Holloway dalam laga utama UFC 308.
Topuria berhasil merobohkan sang penantang yang juga mantan juara featherweight UFC di ronde ketiga. Ia memberikan kekalahan knockout (KO) bagi Holloway sepanjang kariernya.
Sebelum menghadapi Ilia Topuria, Max Holloway memang tercatat sudah menelan tujuh kekalahan, tetapi tidak pernah dipukul hingga KO.
Sementara untuk El Matador, hasil ini memperpanjang rekor perfeknya menjadi 16 kemenangan dalam 16 pertarungan di dalam oktagon.
“Mengalahkan legenda seperti Max Holloway, saya masih tak percaya bisa melakukannya. Anda tahu, dia sangat menginspirasi saya. Dia telah menjadi contoh hebat bagi generasi ini. Saya mewakili generasi baru,” ujar Topuria setelah duel.
El Matador merebut sabuk gelar kelas bulu dari Alexander Volkanovski melalui kemenangan KO dalam UFC 298, Februari lalu, untuk mengakhiri periode empat tahun petarung Australia itu sebagai juara.
Dan, pada laga pertahanan gelar pertamanya sebagai juara featherweight, Ilia Topuria mampu mengatasi perlawanan Max Holloway, yang tampil cukup solid, terutama pada dua ronde awal.
Setelah jual-beli serangan, pada ronde ketiga Topuria mendapatkan momennya. Pukulan tangan kanannya yang mengejutkan mengakibatkan Blessed, julukan Holloway, terhuyung mundur.
Melihat pertahanan rival menjadi longgar, El Matador kemudian segera melanjutkan serangan sebelum akhirnya menjatuhkan Holloway dengan hook kiri yang sempurna.
Kelas bulu UFC punya sejarah dengan sosok juara yang mendominasi. Max Holloway, Jose Aldo, Alexander Volkanovski termasuk di antara yang pernah mempertahankan sabuk featherweight lebih dari dua kali.
Perjalanan Ilia Topuria memang masih panjang mencapai itu, tetapi ia memiliki tujuan yang lebih besar daripada sekadar menguasi kelas 145 pon. Ia ingin menaklukkan divisi UFC lainnya.
“Mungkin menjadi juara dunia di tiga kelas, ini cita-cita saya. Anda tidak akan melihat saya di kelas welter seperti ini, kurus. Anda akan melihat saya berbeda. Itulah tujuannya. Naik ke lightweight, meraih gelar lalu kelas welter,” kata Topuria.
Belum ada petarung dalam sejarah UFC yang mampu memenangi gelar di tiga kelas berbeda. Tampaknya, El Matador berambisi bisa menjadi orang pertama yang mencapai milestone tersebut.
Iklan
Khamzat Chimaev Menang
Dalam pertarungan lain di UFC 308, Khamzat Chimaev memperpanjang rekor tak terkalahkannya menjadi 14 laga saat ia berhasil membuat Robert Whittaker menyerah pada ronde pertama duel kelas menengah.
Chimaev menjatuhkan mantan juara kelas menengah (middleweight) tersebut pada percobaan pertama, sebelum berusaha melakukan kuncian rear-naked choke.
Ia tak berhasil, tetapi tekanan pada rahang memaksa Whittaker menyerah. Kemenangan ini menempatkan Khamzat Chimaev di posisi kuat untuk menantang juara kelas menengah UFC, Dricus du Plessis.
Sementara dari laga kelas berat ringan (light heavyweight), petarung Rusia Magomed Ankalaev meraih kemenangan angka mutlak (unanimous decision) atas Aleksandar Rakic.
Berikut Hasil Lengkap Rangkaian Pertarungan Main Card UFC 308:
Featherweight: Ilia Topuria (c) kalahkan Max Holloway via KO di Ronde 3
Middleweight: Khamzat Chimaev kalahkan Robert Whittaker via Submission di Ronde 1
Light Heavyweight: Magomed Ankalaev kalahkan Aleksandar Rakic via Unanimous Decision (29-28, 29-28, 29-28)
Featherweight: Lerone Murphy kalahkan Dan Ige via Unanimous Decision (29-28, 29-28, 29-28)
Middleweight: Sharabutdin Magomedov kalahkan Armen Petrosyan via KO di Ronde 2.
Pilihan Editor: Yolla Yuliana Jalani Debut di Liga Bola Voli Jepang, Tokyo Sunbeams Kalah