SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Seekor ular piton berukuran besar yang berada di tengah jalan Slamet Riyadi Solo mendadak viral di media sosial sejak Kamis, (10/04/2025) siang
Dalam sebuah video yang beredar tampak ular piton berukuran besar hanya nampak diam. Kemudian kendaraan tampak melintas di sekitar.
Ketua Exalos Indonesia (Komunitas Penyelamat Ular), Janu Wahyu Widodo saat dikonfirmasi menyebut bahwa laporan masuk terkait ular tersebut ada pada 2 hari yang lalu, Selasa, (08/04/2025).
“Laporan masuk Selasa, namun info yang masuk tidak jelas. Posisi laporan itu sudah ditangani oleh warga,” ungkap Janu, Kamis, (10/04/2025).
Janu lanjut menerangkan bahwa kemunculan ular tersebut di jalan raya adalah hal yang sangat wajar. Pihaknya setiap hari melaksanakan kegiatan penanganan ular di wilayah Soloraya.
“Dalam posisi hujan, ular yang bersembunyi di lobang-lobang persembunyian atau gorong-gorong itu terendam. Jadi pada saat dia terendam, harus bernafas menggunakan paru-paru. Sehingga dia harus keluar. Jadi musim hujan sangat-sangat wajar, misal keluar,” terangnya.
Janu menyebut di sekitar Soloraya sendiri memang banyak sekali sungai dengan irigasi-irigasi. Sehingga wajar dijadikan tempat ular untuk bersembunyi.
“Nah pada saat hujan, mereka terendam, otomatis ular akan muncul. Itu ular piton sanca kembang. Kemunculannya bisa di segala titik wilayah Soloraya, entah itu di pemukiman padat. Biasanya mereka bersembunyi di irigasi, atau mungkin di pinggiran kota tempat-tempat pinggiran sungai atau di persawahan,” paparnya.
Ular piton tersebut dijelaskan Janu jika ukurannya sudah 2 meter ke atas maka akan membahayakan manusia. Meskipun tidak berbisa, belitan ular tersebut bisa sangat membahayakan.
“Kalau membelit bisa meremukan tulang bisa mencari titik-titik pernafasan. Lalu karena ular ini ukurannya besar, gigitan ular ini menyebabkan luka besar. Jadi kalau luka besar nanti akan menimbulkan pendarahan yang banyak,” katanya.
Janu kemudian menghimbau kepada masyarakat agar mencegah keberadaan ular di lingkungan sekitar. Dengan cara selalu membersihkan dan merapikan lingkungan. Selain itu dapat juga dilakukan dengan menutup akses keluar masuk ular.
“Jadi lingkungan inikan ada akses keluar masuk perbatasan dengan sungai. Ini tutup pintu akses keluar masuk. Bilamana berhadapan langsung tetap tenang. Kalau ketemu tetap tenang, jangan diprovokasi. Dipantau saja, kemudian bisa melapor ke tim rescue dari damkar atau exalos,” pungkasnya. Ando