TEMPO.CO, Jakarta - Kalsium dan vitamin D adalah nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Kalsium adalah mineral yang terkenal berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang. Sementara itu, vitamin D adalah vitamin alami dari makanan yang Anda makan dan hormon yang diproduksi tubuh. Kedua nutrisi tersebut membantu menjaga kesehatan tulang dan otot serta membantu fungsi saraf tubuh.
Hubungan Vitamin D dan Kalsium
Kalsium dan vitamin D memiliki hubungan yang erat. Tubuh akan membutuhkan vitamin D untuk menyerap kalsium dengan baik di usus dan menjaga kalsium dalam aliran darah. Selain itu, vitamin D juga berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kalsium bermanfaat untuk membantu darah mengalir melalui pembuluh darah dan membantu hormon masuk ke aliran darah.
Dikutip dari laman WebMD, jika tubuh kekurangan kalsium, tulang akan menjadi lemah atau osteoporosis dan berisiko mengalami patah tulang. Jika tubuh kekurangan vitamin D akan meningkatkan risiko osteoporosis, karena zat pembantu penyerapan kalsium untuk tubuh tidak ada. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kondisi lain yang disebut osteomalasia, yang menyebabkan nyeri dan tulang serta otot yang lemah.
Penyakit ini jarang terjadi, tetapi jika anak Anda kekurangan vitamin D, mereka bisa terkena penyakit yang disebut rakhitis. Rakhitis menyebabkan tulang menjadi lemah, berubah bentuk, dan nyeri. Beberapa penelitian menyebutkan, rendahnya vitamin D dalam tubuh akan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, penyakit jantung, diabetes tipe 2, masalah dengan keterampilan berpikir, hingga kanker.
Vitamin D dan kalsium harus tercukupi dalam jumlah yang cukup. Rata-rata orang kehilangan sekitar 500 miligram kalsium dari tulang mereka setiap hari, tetapi kemudian menggantinya dengan kalsium baru. Namun jika tubuh tidak memiliki cukup vitamin D, tubuh tidak akan dapat mengganti cukup kalsium.
Jika tubuh kekurangan kalsium dan vitamin D dapat membawa dampak buruk untuk kesehatan. Namun, untuk diketahui bahwa jika tubuh kelebihan kelebihan kalsium dan vitamin D juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Mengonsumsi kalsium lebih dari yang dibutuhkan dapat menyebabkan batu ginjal, dan kadar vitamin D yang sangat tinggi dapat merusak ginjal.
Makanan Sumber Vitamin D dan Kalsium
Karena itu, diperlukan mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D untuk tubuh. Meskipun tubuh dapat memproduksi vitamin D dari paparan sinar matahari, beberapa makanan secara alami mengandung vitamin D, termasuk salmon, sarden kalengan, tuna kalengan, jamur shitake segar, dan kuning telur.
Iklan
Selain itu, sumber makanan yang mengandung tinggi vitamin D terdapat pada produk susu olahan seperti susu, yoghurt, sereal, keju, dan susu formula bayi. Lalu, sumber vitamin D juga terdapat di margarin, jus jeruk, susu kedelai, almond atau gandum.
Sementara itu, untuk makanan yang kaya akan kalsium dapat ditemukan pada susu sapi, sayuran hijau seperti kangkung, kubis, brokoli, buah ara kering, produk olahan susu, jeruk, sarden kalengan, salmon kalengan, dan kacang-kacangan.
Dosis Kalsium
Badan Pangan dan Gizi dari Amerika Serikat telah menetapkan standar asupan referensi makanan (DRI) dan asupan harian yang direkomendasikan (RDA) untuk kalsium. Mendapatkan jumlah ini dari makanan kaya kalsium, dengan atau tanpa suplemen, mungkin cukup untuk menjaga kesehatan tulang.
Batas atas asupan suplemen yang dapat ditoleransi (UL) adalah jumlah tertinggi yang dapat dikonsumsi sebagian besar orang dengan aman. Untuk kalsium, batas atas asupan suplemen adalah:
- Bayi 0-6 bulan: 1.000 miligram/hari
- Bayi 7-12 bulan: 1.500 miligram/hari
- Anak-anak usia 1-8 tahun: 2.500 miligram/hari
- Anak-anak/remaja berusia 9-18 tahun: 3.000 miligram/hari
- Dewasa 19-50 tahun: 2.500 miligram/hari
- Orang dewasa di atas 51 tahun: 2.000 miligram/hari
WEBMD
Pilihan Editor: Dampak Kekurangan Vitamin D pada Pemulihan Patah Tulang Anak