Ini Rute Bus Listrik Yogyakarta Yang Mulai Diuji Coba Jelang Akhir Tahun

1 month ago 30

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai menguji coba dua unit bus listrik bagi masyarakat dan wisatawan. Uji coba dilakukan hingga 20 Desember 2024. Apabila hasil evaluasi uji coba tersebut sesuai dengan yang diharapkan, maka kedua bus listrik ini ditargetkan dapat mulai dioperasikan melayani pada tahun 2025 mendatang.

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan DIY Wulan Sapto Nugroho menyebutkan target utama rute pengadaan bus listrik ini adalah di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta. Landmark kawasan yang menghubungkan titik Panggung Krapyak dan Tugu Yogyakarta yang turut melintasi Malioboro serta Keraton Yogyakarta. "Selama masa uji coba, terdapat tiga alternatif rute yang diuji coba," kata Sapto, Senin 9 Desember 2024.

Rute yang dilalui saat uji cona

Rute saat uji coba ini antara lain dari Bandara Adisutjipto kemudian ke Malioboro. Lalu rute kedua dari Terminal Ngabean ke utara lewat Pasar Kranggan dilanjutkan area Tugu Jogja ke selatan ke Malioboro. Rute yang ketiga dari Malioboro ke arah timur Kotabaru, kemudian ke arah kampus Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), kemudian Mall Galeria ke barat, Tugu Pal Putih ke selatan ke Malioboro lagi. "Jadi rute-rute yang ada mendukung layanan yang ada di Malioboro, Sumbu Filosofi,” kata Sapto.

Pengisian daya bus listrik ini hingga penuh menghabiskan waktu antara 1-1,5 jam. Adapun masing-masing bus listrik ini berkapasitas maksimal 28 penumpang, dengan kapasitas kursi sejumlah 18, dan 10 untuk kapasitas penumpang yang berdiri.

“Bus listrik ini saat ini kapasitas duduknya 18 dengan berdiri 10, ini mungkin sudah maksimal. Tidak bisa seperti bis-bis diesel yang full karena akan berpengaruh dengan konsumsi baterai. Semakin berat tentunya konsumsi baterai juga akan semakin besar,” imbuh Sapto.

Terkait warna bus listrik yang berwarna ungu, Sapto mengatakan warna tersebut hanya sebagai pembeda dengan bus yang lainnya. Selain itu, agar masyarakat dapat lebih cepat familiar dengan bus listrik tersebut. Di tahun 2025 nanti, apabila bus listrik ini sudah siap beroperasi, rencananya tarif yang akan dikenakan sama seperti tarif bus Trans Jogja. Selama uji coba, bus listrik akan dievaluasi mengetahui kehandalan, kelemahan ataupun kekurangannya.

Pengurangan laju emisi

Hadirnya bus listrik di kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta ini untuk upaya pengurangan laju emisi (Low Emission Zone). Ini sejalan dengan penetapan Sumbu Filosofi sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. 

Paniradya Pati Kaistimewan, Aris Eko Nugroho mengungkapkan, dengan dukungan Dana Keistimewaan, biaya pengadaan dua unit bus listrik beserta infrastrukturnya ini mencapai sekitar Rp7,4 miliar. Pengadaan charger bus listrik tersebut terpisah dan juga telah selesai dibangun. Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dua unit bus listrik ini terletak di Lapangan Parkir Bandara Adisutjipto.

Bebas polusi

Bayu Dwi Purwanto, salah satu sopir bus listrik yang bertugas dalam proses uji coba moda angkutan tersebut, menjelaskan, secara operasional bus listrik ini nyaman, bebas polusi, dan praktis untuk dikendarai. 

Dengan tiga alternatif rute menuju Malioboro yang diuji coba, bus listrik tersebut dapat menempuh jarak kurang lebih 160 kilometer, sebelum kemudian harus dicharge kembali. Adapun untuk satu kali putaran rute, bus listrik ini hanya mengkonsumsi 11-12 persen baterai.

“Perjalanan kurang lebih 160 kilometer ketahanannya, lalu harus sudah dicharge kembali. Kalau seharian 5-6 kali putaran cukup. Tapi kita waktunya nanti tinggal ditentukan dari rute untuk sampai jam berapa,” papar Bayu.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |