WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Menteri Agama Nasaruddin Umar kembali menegaskan komitmennya untuk memajukan pendidikan pesantren di Indonesia, dengan menaruh perhatian khusus pada peningkatan kesejahteraan santri, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan makanan.
Saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Ikhlas Ujung Bone, Sulawesi Selatan, m Menag Nasaruddin Umar dilansir dari laman resmi Kemenag, Kamis (10/5/2025) menyampaikan salah satu pesan moral yang paling membekas dari orang tuanya adalah agar tidak pernah membatasi asupan makanan para santri.
“Salah satu wasiat orang tua saya: jangan batasi makanan santri. Saya tidak ingin mereka merasakan keterbatasan seperti yang pernah dialami anak-anak saya dulu,” ungkap Menag Nasaruddin Umar.
Ia mengisahkan masa kecilnya yang penuh perjuangan di lingkungan pesantren, di mana keterbatasan ekonomi membuat kebutuhan makan sehari-hari pun sulit terpenuhi.
Oleh karena itu, Menag Nasaruddin Umar menekankan pentingnya memastikan para santri mendapatkan nutrisi yang cukup agar bisa belajar dengan tenang dan optimal.
“Kita tidak ingin generasi santri hari ini mengalami hal yang sama. Mereka harus bisa fokus belajar tanpa terbebani oleh perut yang lapar,” tegasnya.
Selain pemenuhan kebutuhan dasar, Menag juga mendorong pesantren untuk terus melakukan inovasi dalam sistem pendidikan. Pondok Pesantren Al Ikhlas, yang didirikannya, menjadi model dalam mengadopsi metode internasional dan pemanfaatan teknologi informasi (IT) sebagai bagian dari pembelajaran.
Langkah ini, menurut Menag Nasaruddin Umar, sangat penting agar santri tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga siap bersaing secara global.
Tak kalah penting, Menag Nasaruddin Umar juga menyoroti peran strategis pesantren dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan menjadi benteng moderasi beragama. Pesantren diharapkan menjadi garda terdepan dalam menanamkan nilai toleransi dan menjaga harmoni kehidupan beragama di Indonesia.
“Kita tidak ingin muncul pemahaman agama yang sempit dan eksklusif. Santri harus jadi agen perdamaian dan pemersatu bangsa,” ujarnya.
Kementerian Agama, kata Menag Nasaruddin Umar, berkomitmen untuk terus meningkatkan dukungan terhadap pesantren, baik dari sisi kesejahteraan, kualitas pendidikan, hingga penguatan karakter dan wawasan kebangsaan para santri.
“Kami ingin pesantren menjadi motor penggerak kemajuan bangsa, dimulai dari hal paling mendasar: perut yang kenyang, hati yang tenang, dan pikiran yang terang,” tandasnya. Aris Arianto