TEMPO.CO, Jakarta - Tanaman indoor atau tanaman yang bisa diletakkan di dalam rumah saat ini banyak digemari masyarakat. Selain untuk menyaring udara, tanaman indoor juga berfungsi untuk mempercantik dekorasi ruangan. Berbeda dengan tanaman pada umumnya, tanaman indoor memerlukan metode penyiraman yang tepat. Lantas, kapan waktu yang tepat menyiram tanaman dalam ruangan.
Dilansir dari Smart Garden Guide, penyiraman tanaman indoor umumnya dilakukan setiap tiga kali dalam seminggu. Meski begitu, ada suatu kondisi di mana tidak sepenuhnya berpatokan pada jadwal tersebut. Sebab, frekuensi penyiraman masih tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis tanaman, ukuran pot, suhu, kelembaban, hingga tingkat pertumbuhan.
Ada beberapa cara yang sangat mudah untuk mengetahui kapan tanaman Indoor. Pertama, menggunakan jari. Hal ini dilakukan untuk menguji tingkat kekeringan tanah. Caranya dengan mencelupkan salah satu jari ke dalam media tanah di dalam pot.
Jika tanah menempel di jari, hal itu menunjukkan bahwa kondisi tanah sedang lembab, sehingga tidak perlu segera disiram. Bila tanah dalam kondisi kering atau tidak ada tanah yang menempel di jari, tanaman harus segera siram dengan air secukupnya.
Berat pot tanaman dapat menguji seberapa sisa air di dalam tanah. Tanah dengan kondisi kering jauh lebih ringan daripada tanah basah, sehingga akan ada perbedaan berat yang signifikan antara tanaman pot yang telah disiram dan yang kering. Dengan ini, cukup hanya membandingkannya langsung dengan pot lain yang sudah disiram.
Cara selanjutnya melalui lubang drainase. Gunakan ujung jari untuk merasakan bagian bawah pot melalui lubang drainase. Cara ini dapat menilai tingkat kekeringan tanah dalam membantu menentukan apakah penyiraman diperlukan atau tidak.
Layu atau daun terkulai juga menunjukkan bahwa tanaman mengalami kekurangan air. Berhati-hatilah untuk menggunakan cara ini dalam menilai kondisi tanah. Sebab, ada hal-hal lain yang dapat menyebabkan layu, termasuk akibat penyakit atau hama.
Terakhir, waktu yang tepat menyiram tanaman dalam ruangan menggunakan pengukur kelembaban. Alat pengukur ini berfungsi untuk menilai apakah tanaman membutuhkan air atau tidak. Tanaman hias atau tanaman dalam ruangan yang kekurangan air akan tumbuh tidak sehat. Namun kelebihan air pun ternyata bisa rusak. Kebanyakan air bisa membuatnya tenggelam .
Selanjutnya, waktu terbaik untuk menyiram tanaman adalah pagi hari. Dikutip dari Disperkimta.bulelengkab.go.id, kondisi ini memberi tanaman waktu untuk mengering sebelum malam hari. Membiarkan air diam di tanaman semalaman bisa memicu pertumbuhan jamur.
Jika pagi hari tidak memungkinkan, siram tanaman di sore hari. Siram tanaman setelah jam 4 sore. Dengan begitu, tanaman tidak akan terbakar dan air masih bisa diserap sebelum malam datang.
Jangan menyiram tanaman pada malam hari. Jika tanaman disiram pada malam hari, air tidak akan menguap serta akan diam di daun dan batang tanaman. Tanpa bantuan matahari, tanahnya mungkin akan penuh dengan air dan air tidak akan terserap dengan baik. Hal ini merugikan tanaman karena akan memicu pertumbuhan jamur di sekitar akar, batang dan daun.
Haris Setyawan berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Mahasiswa Unja Buat Alat Penyiram Tanaman Otomatis yang Terhubung dengan Smartphone
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini