TEMPO.CO, Jakarta - Seperti halnya keterampilan dan perkembangan lainnya, usia saat anak-anak mengenal bahasa dan belajar berbicara sangat bervariasi. Bagaimana dengan kondisi speech delay atau keterlambatan bicara?
Secara umum, tonggak perkembangan dapat membantu mengukur kemajuan anak. Namun, Setiap anak memiliki kecepatan berkembangnya masing-masing.
Dilansir dari Healthline, berbicara adalah sebuah aksi untuk memproduksi suara dan mengucapkan kata. Seorang balita dengan keterlambatan bicara mungkin telah mencoba namun memiliki masalah dan menyusun suara yang benar untuk membuat kata-kata. Keterlambatan bicara tidak termasuk pemahaman atau komunikasi non-verbal.
Jika anak mengalami speech delay atau keterlambatan berbicara bukan berarti ada yang salah dengan mereka. Keterlambatan bicara bisa disebabkan karena keterlambatan berkembang. Keterlambatan bicara juga bisa diakibatkan oleh gangguan pendengaran, gangguan neurologis atau perkembangan yang mendasarinya.
Seorang balita dengan keterlambatan bicara mungkin membuat suara yang benar dan pengucapan beberapa kata. Namun, mereka tidak bisa menyusun kalimat yang masuk akal. Mereka juga mungkin memiliki kesulitan untuk memahami orang lain.
Keterlambatan berbicara mungkin bisa berarti bahwa kecepatan perkembangan setiap anak berbeda. Namun, keterlambatan bicara atau bahasa juga bisa memberi tahu sesuatu tentang perkembangan fisik dan intelektual secara keseluruhan.
Penyebab keterlambatan bicara aliasa speech delay pada anak
1. Masalah pendengaran
Dilansir dari Kidshealth.org, seorang audiolog harus menguji pendengaran anak setiap kali ada masalah bicara. Anak-anak yang mengalami masalah pendengaran mungkin mengalami kesulitan berbicara, memahami, meniru, dan menggunakan bahasa.
Infeksi telinga, terutama infeksi kronis, dapat memengaruhi pendengaran. Namun, selama pendengaran normal di satu telinga, kemampuan bicara dan bahasa akan berkembang secara normal.
Iklan
2. Gangguan oral
Selain itu, keterlambatan bicara pada anak disebabkan oleh gangguan oral, seperti masalah pada lidah atau langit-langit (atap mulut) atau frenulum pendek (lipatan di bawah lidah) yang dapat membatasi pergerakan lidah. Banyak anak dengan keterlambatan bicara memiliki masalah oral-motorik.
Masalah ini terjadi ketika ada masalah di area otak yang bertanggung jawab untuk berbicara. Hal ini membuat koordinasi bibir, lidah, dan rahang menjadi sulit untuk menghasilkan bunyi bicara. Anak-anak ini juga mungkin memiliki masalah oral motorik lainnya seperti masalah makan.
3. Gangguan bicara dan bahasa
Dilansir dari Healthline, anak yang dapat mengucapkan beberapa kata tetapi tidak dapat menyusunnya menjadi frasa yang dapat dipahami mungkin mengalami keterlambatan bahasa. Beberapa gangguan bicara dan bahasa melibatkan fungsi otak dan dapat mengindikasikan ketidakmampuan belajar. Salah satu penyebab keterlambatan bicara, bahasa, dan perkembangan lainnya adalah kelahiran prematur.
4. Kekurangan stimulasi
Lingkungan memainkan peran krusial dalam perkembangan berbicara dan bahasa. Kekerasan, pengabaian, atau kurangnya stimulasi verbal dapat dapat menghalangi anak mencapai tonggak perkembangannya. Hal ini kemungkinan akan memengaruhi semua jenis perkembangan bahasa, termasuk perkembangan bicara itu sendiri, serta kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan konsep serta belajar cara berkomunikasi secara sosial.
5. Gangguan spektrum autisme
Masalah bicara dan bahasa sangat sering terlihat pada gangguan spektrum autisme. Tanda-tanda lainnya mungkin meliputi mengulang-ulang frasa (echolalia) alih-alih membuat frasa, perilaku repetitif, gangguan komunikasi verbal dan nonverbal, gangguan interaksi sosial, serta regresi bicara dan bahasa.
6. Disabilitas intelektual
Kemampuan berbicara bisa terhambat karena disabilitas intelektual. Jika anak tidak dapat berbicara, mungkin masalahnya ada pada masalah kognitif, bukan ketidakmampuan untuk membentuk kata-kata.
HEALTHLINE | KIDSHEALTH
Pilihan editor: Anak Terlambat Bicara, Jauhkan dari Gawai