TEMPO.CO, Jakarta - Vokalis sekaligus gitaris utama Voice of Baceprot (VOB), Marsya, masuk dalam daftar 100 perempuan paling berpengaruh di dunia versi BBC. Sebagai musisi, Marsya tidak hanya dikenal karena suaranya yang kuat, tetapi juga karena keberaniannya menantang norma-norma gender dan budaya.
Profil Marsya VOB
Firda Marsya Kurnia atau lebih dikenal sebagai Marsya adalah sosok yang memukau dunia musik, sekaligus berhasil menantang norma gender dan budaya dalam perjalanannya sebagai vokalis dan gitaris utama band heavy metal Voice of Baceprot (VOB).
Marsya lahir pada 27 Juni 2000 di Garut, Jawa Barat. Sejak kecil, ia tumbuh dalam lingkungan yang konservatif, di mana musik heavy metal sering dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya setempat.
Bersama dua temannya, Widi dan Sitti, Marsya memulai perjalanan musiknya di sekolah MTs Al-Baqiyatussolihat Singajaya, tempat mereka pertama kali diperkenalkan dengan genre metal oleh pembimbing sekolah mereka, Abah Erza.
Nama band mereka, Voice of Baceprot, diambil dari bahasa Sunda yang berarti "suara bising", sebuah cerminan semangat mereka untuk mengekspresikan diri tanpa batasan.
Marsya dan VOB mencuri perhatian publik dengan lirik-lirik yang menyuarakan kritik terhadap patriarki, dinyanyikan dalam bahasa Inggris dan Sunda. Meski sering mendapat kritik dari kelompok konservatif, mereka tetap konsisten dengan visi dan misi mereka untuk menjadikan musik sebagai medium perubahan sosial.
Prestasi Internasional
Sejak debut mereka, VOB telah tampil di berbagai panggung internasional, termasuk tur di Amerika Serikat pada 2023 dan Eropa pada 2022. Mereka juga merilis beberapa lagu yang mendapatkan perhatian global, seperti School Revolution dan kolaborasi dengan DJ Jerman Andre Winter dalam lagu School's Out Re-Bang.
Marsya dan VOB tidak hanya dikenal karena musik mereka, tetapi juga karena pesan kuat yang mereka bawa, yaitu keberanian untuk melawan stereotip dan memperjuangkan kesetaraan.
Kesuksesan VOB juga menarik perhatian musisi ternama dunia. Flea, bassist Red Hot Chili Peppers, dan Tom Morello, gitaris Rage Against the Machine, secara terbuka memuji karya-karya mereka. Bahkan, Morello sempat berbincang langsung dengan Marsya dan anggota VOB lainnya melalui platform daring, menunjukkan dukungan penuh terhadap perjalanan musik mereka.
Pada 2023, perjalanan Marsya bersama VOB semakin diakui ketika mereka menjadi model sampul majalah musik Inggris, NME. Dalam artikel tersebut, NME menggambarkan perjalanan VOB dari sekadar grup remaja yang memainkan lagu cover di pedesaan Jawa Barat menjadi musisi metal terkemuka di Indonesia. Tak hanya itu, band ini juga berkomitmen untuk memadukan unsur budaya Indonesia, seperti instrumen Sunda, ke dalam karya musik mereka.
Berkat dedikasi ini, VOB menjadi band Indonesia pertama yang tampil di festival musik bergengsi Glastonbury pada 2024, menandai langkah besar dalam karier mereka.
Sebagai seorang musisi perempuan berhijab yang menembus batasan-batasan tradisional, Marsya telah menjadi simbol keberanian dan keteguhan dalam mengejar mimpi. Prestasinya di kancah internasional membuktikan bahwa bakat dan kerja keras mampu mengatasi segala rintangan, termasuk stereotip gender dan budaya.
Marsya Voice of Baceprot adalah bukti nyata bahwa musik dapat menjadi alat perubahan, membawa pesan yang menghubungkan budaya. Di tengah tantangan yang dihadapinya, Marsya terus menginspirasi generasi muda untuk bermimpi besar dan berani menghadapi dunia. Dengan pencapaiannya yang luar biasa, Marsya tidak hanya menjadi ikon musik dari Indonesia, tetapi juga simbol keberanian bagi perempuan di seluruh dunia.
Adinda Alya Izdihar dan Fani Ramadhani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.