Penyakit Kronis Bisa Menyerang Siapa Saja, Pahami Penyebab dan Gejalanya

3 months ago 66

TEMPO.CO, Jakarta - Pria maupun wanita sama-sama rentan terkena penyakit kronis, yakni penyakit yang berlangsung dalam jangka waktu lama, bahkan seumur hidup. Penyakit ini sering muncul secara perlahan dan gejalanya dapat bervariasi. 

Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan deteksi dini, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup. Penyakit kronis sendiri merupakan masalah kesehatan yang kompleks dengan berbagai faktor penyebab, di antaranya:

Usia
Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami perubahan fisiologis yang membuatnya lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Proses penuaan menyebabkan penurunan fungsi organ, melemahnya sistem kekebalan tubuh, dan perubahan metabolisme. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan Alzheimer. Selain itu, akumulasi kerusakan sel dan jaringan akibat paparan faktor lingkungan selama bertahun-tahun juga berkontribusi pada perkembangan penyakit kronis.

Genetik
Keturunan berperan signifikan dalam menentukan risiko orang terkena penyakit kronis tertentu. Gen-gen yang diwarisi dari orang tua dapat mempengaruhi metabolisme, sistem kekebalan tubuh, dan kerentanan terhadap berbagai penyakit. Beberapa penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan beberapa jenis kanker memiliki komponen genetik yang kuat. Meski demikian, penting untuk diingat genetika bukanlah satu-satunya faktor penentu. Gaya hidup sehat dapat membantu meminimalkan risiko penyakit yang diturunkan secara genetik.

Gaya Hidup
Gaya hidup tidak sehat merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kronis. Pola makan yang buruk, kurang aktivitas fisik, merokok, minum alkohol berlebihan, dan stres kronis dapat merusak organ-organ tubuh dan meningkatkan risiko berbagai penyakit. Makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes. 

Kurang aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas, hipertensi, dan penyakit jantung. Merokok merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko kanker paru-paru, penyakit jantung, dan stroke. Minum alkohol berlebihan dapat merusak hati, meningkatkan tekanan darah dan risiko berbagai jenis kanker. Stres kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan depresi.

Lingkungan
Paparan terhadap berbagai faktor lingkungan juga dapat meningkatkan risiko penyakit kronis. Polusi udara, bahan kimia berbahaya, radiasi, dan paparan mikroorganisme patogen dapat merusak sel dan jaringan tubuh. Polusi udara, misalnya, dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit pernapasan, penyakit jantung, dan kanker paru-paru. Paparan bahan kimia berbahaya seperti asbestos dan benzena dapat meningkatkan risiko kanker. Radiasi ultraviolet sinar matahari dapat meningkatkan risiko kanker kulit.

Gejala umum penyakit kronis
Gejala penyakit kronis sering tidak spesifik dan dapat bervariasi tergantung jenis penyakit dan individu yang mengalaminya. Beberapa gejala umum yang sering muncul adalah:

Kelelahan kronis
Sensasi lelah yang terus-menerus dan tidak kunjung hilang meski sudah cukup istirahat adalah salah satu gejala umum penyakit kronis. Kelelahan ini berbeda dengan rasa lelah biasa setelah beraktivitas berat. Kelelahan kronis dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup. Beberapa kondisi medis seperti anemia, penyakit tiroid, dan depresi dapat menyebabkan kelelahan kronis.

Nyeri kronis
Nyeri yang berlangsung lama dan tidak kunjung reda adalah gejala umum penyakit kronis lainnya. Nyeri ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh dan memiliki intensitas yang berbeda-beda. Nyeri kronis dapat disebabkan berbagai faktor, seperti peradangan, kerusakan jaringan, atau gangguan pada sistem saraf. Kondisi seperti arthritis, fibromialgia, dan nyeri punggung bawah kronis sering disertai nyeri yang berkepanjangan.

Gangguan tidur
Masalah tidur seperti insomnia, apnea tidur, atau tidur yang tidak nyenyak sering dialami penderita penyakit kronis. Gangguan tidur dapat disebabkan  nyeri, kecemasan, depresi, atau efek samping obat-obatan. Kurang tidur dapat memperburuk gejala penyakit kronis dan mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Perubahan berat badan
Perubahan berat badan yang signifikan tanpa alasan yang jelas adalah gejala yang perlu diwaspadai. Baik penurunan maupun kenaikan berat badan yang drastis dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasar. Penurunan berat badan yang tidak disengaja dapat disebabkan penyakit seperti kanker, diabetes, atau gangguan pencernaan. Sementara itu, kenaikan berat badan yang cepat dapat menjadi gejala penyakit seperti hipotiroidisme atau sindrom Cushing.

Demam rendah
Suhu tubuh yang sedikit di atas normal dalam jangka waktu lama dapat menjadi indikasi adanya infeksi kronis atau penyakit autoimun. Demam rendah juga dapat menjadi gejala beberapa jenis kanker. Jika mengalami demam rendah yang berlangsung lama, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Sesak napas
Kesulitan bernapas atau sesak napas adalah gejala umum berbagai penyakit paru-paru, jantung, dan kondisi medis lain. Sesak napas dapat terjadi saat beraktivitas fisik, berbaring, atau bahkan ketika istirahat. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sesak napas antara lain asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), gagal jantung, dan anemia.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |