Prabowo Perintahkan Menteri untuk Pecat Pejabat yang Tidak Bekerja Keras

3 weeks ago 14

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo mengimbau jajaran menteri dan kepala badan dalam Kabinet Merah Putih agar memecat pejabat yang tidak mampu bekerja keras. Dia menyebut, tidak ada pihak-pihak di bawah kepemimpinannya yang kebal jabatan, sehingga siapa saja berpotensi dicopot ketika tidak dapat menunjukkan kinerja yang baik. 

“Begitu banyak orang yang mau mengabdi, tetapi tidak ada orang di sini yang kebal, yang tidak patuh, yang tidak bekerja keras untuk bangsa, negara, dan rakyat, saudara saya beri wewenang untuk copot segera. Suruh tinggal di rumah saja daripada bikin susah kita,” kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna Perdana di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024, seperti dikutip dari Antara

Dia juga meminta para menteri untuk lebih berani dalam menghadirkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Dia mengakui bahwa sistem birokrasi di Indonesia dikenal rumit dan lamban, sehingga justru mempersulit rakyat. 

“Bahkan ada pembicaraan oleh rakyat kita, birokrasi pemerintah sering mempersulit bukan memudahkan keperluan rakyat. Bahkan ada yang mengatakan, kalau bisa dibuat sulit, kenapa dibuat mudah,” ucap dia. 

Ia juga menjelaskan alasan membentuk beberapa lembaga pemerintah non-kementerian baru, seperti Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus. Badan tersebut, menurut dia, bertugas untuk mengawasi semua program dan proyek yang akan dijalankan. 

“Bukan saya ingin mencampuri pekerjaan kementerian-kementerian. Tidak, tetapi saya ingin membantu, di mana ada bottleneck (titik kemacetan), di mana ada kesulitan, segera kita atasi,” ujar Menteri Pertahanan di era Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi itu. 

Ia juga meminta para menteri untuk mengurangi kegiatan-kegiatan yang terlalu bersifat seremonial, seperti seminar, sarasehan, konferensi, dan studi banding ke luar negeri. Hal tersebut, lanjut dia, sebagai bentuk efisiensi. 

Iklan

“Kita harus memberi contoh, fokus kita adalah pembangunan ekonomi, kesejahteraan rakyat. Jangan mengada-ada, studi banding, belajar Pramuka (Praja Muda Karana) ke negara lain. Saya minta efisien,” kata dia. 

Dalam momen itu, ia juga membeberkan alasan dirinya menunjuk 48 menteri dalam Kabinet Merah Putih. Dia menyadari bahwa jumlah tersebut dianggap besar, tetapi dia mengklaim bahwa Indonesia adalah negara dan bangsa yang besar dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. 

“Dari luas wilayah, kita sama dengan Eropa Barat, di mana Eropa itu terdiri dari 27 negara. Kita satu negara, mengelola Eropa itu membutuhkan 27 menteri keuangan, 27 menteri pertahanan, 27 menteri dalam negeri. Saudara-saudara, (wilayah) kita seluas Eropa,” ucap dia. 

Dia mengungkapkan bahwa Indonesia menganut sistem politik demokratis. Dia menyebut, apabila Indonesia adalah negara otoriter, maka mungkin cukup menjalankan semua tugas pemerintahan dengan jumlah penduduk yang sedikit. 

“Jadi saudara-saudara, ini tidak masalah, yang penting kita bekerja dengan efisien, yang penting kita tidak bekerja seenaknya,” ujar Prabowo. 

Pilihan EditorPrabowo Akan Evaluasi Kinerja Kabinet dalam 6 Bulan, Hashim Djojohadikusumo: Dia Tegas

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |