SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — PT Brigit Biofarmaka Teknologi (OBAT) membagikan dividen sebesar 100 persen dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan tersebut mendapatkan dukungan dari para pemegang saham.
Hal itu berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Public Expose yang digelar Kamis (10/4/2025), di Harris Hotel Solo. Diketahui, PT Brigit Biofarmaka Teknologi mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 111% atau mencapai Rp 120 miliar pada tahun 2024.
Direktur Utama Brigit Biofarmaka Teknologi Is Heriyanto mengatakan, PT Brigit Biofarmaka Teknologi juga mencatat laba komprehensif tahun berjalan mengalami peningkatan pesat hingga 156 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, Komisaris Utama Machmud Lutfi Huzain menjelaskan peningkatan laba terjadi karena adanya kenaikan penjualan produk herbal, kosmetik dan minuman fungsional serta botanikal.
“Saat ini digital marketing lebih menjanjikan. Kami bisa menjadi besar juga karena model pemasaran secara digital,” bebernya.
Machmud menambahkan, korporasi memperkuat posisinya melalui inovasi dan efisiensi operasional di tengah berbagai tantangan. Dalam hal ini, lanjutnya, Dewan komisaris memberikan apresiasi yang tinggi atas upaya yang telah dilakukan jajaran manajemen Perseroan.
“Pemegang saham memutuskan untuk dividen diberikan secara penuh atau 100 persen atau nilai laba yang didistribusikan. Dari jumlah 170 juta lembar saham, sebanyak 28,3 persen jumlah saham yang dimiliki 6.000 orang lebih yang menjadi investor. Dengan harga per lembar saham pada tahun 2023 Rp 27,85, naik Rp 21,19 menjadi Rp 49,04 pada tahun 2024,” ungkapnya.
Dengan demikian, pembagian dividen PT Brigit Biofarmaka Teknologi atau OBAT nilainya Rp 49,04 per lembar saham atau setara Rp 29,4 miliar dari 600 juta lembar saham beredar.
“Kami juga membuka peluang bagi para pemula bisnis maklon sekaligus menggandeng para konten kreator untuk memasarkan produk secara digital,” tutur Machmud.
Di sisi lain, pada akhir 2024, PT Brigit Biofarmaka Teknologi berhasil mendapatkan hak paten atas dua produk unggulannya, yaitu susu spirulina dan neoalgae spirulina. Tak lama berselang, tepatnya di 22 Januari 2025 perusahaan kembali memperoleh paten untuk inovasi teknologi TreeAlgae, alat penyerap karbon dan pemurni udara pertama di Indonesia.
Pada 19 Februari 2025 PT Brigit Biofarmaka Teknologi meluncurkan pabrik baru di Tawangsari, Sukoharjo, Jawa Tengah, yang berdiri di atas lahan seluas 1.060 meter persegi (m2), dengan luas bangunan 1.500 m2 dan bangunan dua lantai. Pabrik ini dilengkapi dengan laboratorium fisika, kimia, dan mikrobiologi dengan peralatan terbaru untuk memastikan kualitas mutu produk.
Pabrik ini memproduksi produk- produk suplemen herbal dalam bentuk kapsul kemasan strip, blister, botol dan cairan obat dalam, baik kemasan sachet maupun botol. Kapasitasnya mampu memproduksi 750.000 kapsul dan 1.000 liter bahan cair dalam sehari. Keberadaan pabrik baru ini menjadikan perusahaan optimis dapat meningkatkan penjualan hingga Rp250 miliar. Prihatsari