Trump Hantam dengan Tarif Impor 32%, Indonesia Justru Perbesar Keran Impor dari AS

5 days ago 13

Presiden Prabowo Subianto menggelar Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, 8 April 2025. Kegiatan bertema Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Perang Tarif Perdagangan ini dihadiri jajaran menteri, Dewan Ekonomi Nasional, BI, OJK LPS dan pelaku ekonomi nasional | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Indonesia akan memperbesar keran impor dari Amerika Serikat sebagai bagian dari strategi diplomasi dagang menghadapi kebijakan tarif tinggi yang diberlakukan Presiden AS, Donald Trump. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Sarasehan Ekonomi yang digelar di Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Menurut Airlangga, Presiden Prabowo Subianto lebih memilih jalur negosiasi daripada melakukan retaliasi tarif. “Arahan Bapak Presiden, dalam berbagai rapat dan diskusi, adalah untuk merespons ini dengan negosiasi. Karena Amerika merupakan mitra strategis,” kata Airlangga seperti disiarkan akun YouTube Sekretariat Presiden.

 Fokus Impor Produk Agrikultur dan Energi

Sebagai langkah awal, Indonesia membuka peluang peningkatan impor sejumlah produk dari AS, terutama komoditas agrikultur yang tidak diproduksi di dalam negeri seperti kedelai (soya bean) dan gandum (wheat). Produk-produk ini diketahui berasal dari wilayah-wilayah konstituen Partai Republik, partai pendukung Trump.

Selain itu, pemerintah juga menjajaki pembelian produk energi seperti elpiji (LPG) dan gas alam cair (LNG) dari AS. Diskusi mengenai hal ini, kata Airlangga, telah dilakukan bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. “Ini bukan penambahan anggaran, tapi realokasi pembelian. Jadi tidak mengganggu APBN,” ujarnya.

Insentif dan Deregulasi untuk Tarik Investasi

Pemerintah juga menyiapkan sejumlah insentif fiskal dan nonfiskal sebagai tawaran kepada AS. Insentif tersebut mencakup keringanan bea masuk dan pelonggaran perpajakan untuk produk-produk AS yang masuk ke pasar Indonesia.

Menurut Airlangga, pihak Kedutaan Besar Indonesia telah menyampaikan surat resmi kepada Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR). “Kami laporkan, surat dari Indonesia sudah dikirim dan diterima oleh otoritas AS,” ungkapnya.

Sebagai bagian dari upaya ini, pemerintah juga mempertimbangkan relaksasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Selain itu, percepatan proses sertifikasi halal serta evaluasi terhadap kebijakan larangan terbatas (lartas) juga masuk dalam paket negosiasi.

“Amerika juga membuka opsi kerja sama di kawasan perdagangan bebas (free trade zone), yang bisa kita manfaatkan. Mereka berencana investasi untuk data center seperti Oracle dan Microsoft,” jelas Airlangga.

 Tiga Menteri akan Berangkat ke AS

Untuk memperkuat posisi negosiasi, Presiden Prabowo akan mengirim tiga menteri andalannya ke Amerika Serikat. Ketiganya adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Luar Negeri Sugiono. Delegasi ini akan membawa paket lengkap tawaran Indonesia untuk meredakan tensi dagang akibat tarif impor Trump.  

www.tempo.co

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |