TEMPO.CO, Jakarta - Rapper, Young Lex ikut bersuara dalam polemik yang melibatkan Miftah Maulana usai pernyataannya kepada Sunhaji, penjual es teh, viral di media sosial. Melalui video yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu, 4 Desember 2024, Young Lex menilai dirinya mungkin tak mampu menahan emosi jika berada di posisi Sunhaji.
“Mungkin kalau gue jadi bapaknya, gue nggak akan tahan ya. Karena semua orang beda-beda. Mungkin gue akan marah, gue akan sambit es gue ke panggung,” ujar Young Lex.
Young Lex: Rezeki Datang Lewat Ujian
Namun, menurut Young Lex, ketenangan Sunhaji membuktikan bagaimana ujian dapat membawa keberkahan. “Tapi karena respons bapaknya bener menghadapi ujian, dia hanya senyum, tidak balas dendam, lihat, rezeki yang didapet. Ditawarin umrah banyak orang, dikasih Rp 100 juta ya kalau nggak salah sama Willie Salim,” kata dia menambahkan.
Ia juga berharap Miftah dapat mengontrol ucapannya di masa mendatang. “Gus Miftah mungkin ke depannya belajar mengontrol apa yang dilontarkan di atas panggung," ujar bapak satu anak itu. Pelantun ‘O Aja Ya Kan’ itu menilai, baik Miftah maupun Sunhaji sama-sama mendapatkan hikmah dari peristiwa ini.
“Gus Miftah dapat rezeki untuk ujian ke panggung lebih besar yang dampaknya bisa lebih dahsyat lagi kalau beliau kepleset. Dan si bapak yang jualan es teh juga dapat rezeki,” ungkapnya. Young Lex juga mengingatkan agar masyarakat tidak cepat menghakimi. “Nggak usah di-judge karena manusia tempat salah. Manusia bukan Nabi,” tuturnya.
Video Viral Miftah Maulana Banjir Hujatan Publik
Nama Miftah Maulana jadi bahan perbincangan setelah pernyataannya yang dianggap mengolok-olok seorang penjual es bernama Sunhaji di salah pondok pesantren di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu, 20 November 2024 viral di media sosial. "Es tehmu seh akeh ra? (Es teh mu masih banyak gak?) masih? Yo kono didol goblok (Ya sana dijual bodoh). Dolen disek, engko lak durung payu, wes, takdir (Jual dulu, kalau belum laku, sudah, takdir),” kata Miftah dalam potongan rekaman video itu.
Video ini memantik amarah publik hingga memunculkan petisi di laman Change.org untuk mencopot Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama. Per Jumat, 6 Desember 2024, petisi ini telah ditandatangani 191.175 ribu orang.
Miftah juga merespons desakan pencopotan dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan tersebut. "Tidak usah tanya (soal desakan pencopotan) itu, itu bukan kewenangan saya," kata Miftah ditemui di kediamannya, Pondok Pesantren Ora Aji di Kalasan, Sleman, Yogyakarta Rabu, 4 Desember 2024.
Usai desakan pencopotan dan videonya makin ramai di media sosial, Miftah merilis permohonan maaf melaui video berdurasi 1 menit. “Yang pertama, dengan kerendahan hati saya minta maaf atas kekhilafan saya,” ujarnya pada 4 Desember 2024. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terganggu oleh kontroversi tersebut.
"Saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu atas candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat berlebihan. Untuk itu, saya juga minta maaf," kata dia. Miftah mengaku telah mendapat teguran dari Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, untuk lebih berhati-hati berbicara di depan publik.
Miftah Maulana Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
Terbaru pada Jumat, 6 Desember siang, Miftah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Dalam konferensi pers di kediamannya di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Miftah menyatakan keputusannya diambil atas dasar introspeksi dan rasa hormat kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, saya ingin sampaikan keputusan yang sudah saya renungkan sangat mendalam setelah berdoa, bermuhasabah, dan istikharah. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," kata Miftah.
Keputusan tersebut, menurutnya, bukan bentuk tekanan, melainkan langkah awal untuk mengabdi lebih luas kepada masyarakat. "Keputusan mundur ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia," ungkap Miftah.
Pengunduran dirinya ini diduga setelah video lawasnya merendahkan komedian senior, Yati Pesek beredar luas. Dalam video itu, Miftah mengeluarkan candaan yang tak pantas dan menghina Yati Pesek.
INSTAGRAM | NANDITO PUTRA | PRIBADI WICAKSONO