(Beritadaerah-Depok) Lebih dari 1.200 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan instruktur Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) dari berbagai wilayah di Indonesia mengikuti Program Penguatan Kompetensi dan Gelar Karya Inovasi, yang secara resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bisnis dan Pariwisata (BBPPMPV Bispar), Depok.
Kegiatan ini juga digelar secara serempak di tujuh balai vokasi lain di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikdasmen, baik secara langsung maupun daring.
Dalam sambutannya, Menteri Mu’ti menegaskan bahwa peningkatan kapasitas tenaga pendidik vokasi merupakan langkah kunci untuk mencetak lulusan yang mampu bersaing di pasar kerja global. “Program ini dirancang agar guru vokasi lebih siap menghadapi dinamika kebutuhan industri yang terus berubah. Daya saing mereka akan menentukan daya saing lulusan,” kata Mu’ti dalam pernyataan tertulis yang diterima InfoPublik, Selasa (22/4/2025).
Program ini mengasah tidak hanya keahlian teknis dan pedagogik, tetapi juga keterampilan lunak (soft skills), seperti kepemimpinan, komunikasi, dan kemampuan beradaptasi—yang kini menjadi syarat utama dalam dunia kerja modern.
“Kita ingin mencetak pendidik yang tak hanya mengajar, tapi juga membina karakter dan menjadi penggerak pembelajaran yang utuh,” ujarnya.
Dalam rangkaian kegiatan ini, tiga fasilitas laboratorium praktik baru turut diresmikan, yakni:
– **Lab Praktik Busana**
– **Lab Praktik Pastri**
– **Lab Praktik Kecantikan**
Ketiga laboratorium tersebut diharapkan menjadi pusat pelatihan terapan yang memperkuat kesiapan para pengajar untuk melahirkan tenaga kerja terampil sesuai kebutuhan industri dan dunia kerja (IDUKA).
Selain pelatihan, acara ini juga menjadi momen “panen inovasi” yang menampilkan hasil-hasil karya kreatif para guru dan instruktur. Menteri Mu’ti menyampaikan rasa bangga atas semangat dan dedikasi para pendidik vokasi.
“Kalau kualitas pendidikan vokasi terus kita tingkatkan, maka visi Indonesia Emas 2045 bukan sekadar wacana, tapi cita-cita yang bisa diwujudkan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Menteri juga berdialog langsung dengan peserta dari berbagai daerah, memperkuat komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem pendidikan vokasi yang kolaboratif, responsif, dan relevan dengan zaman.