SPA adalah tempat penampungan sementara untuk sampah sebelum dikirim ke tempat pengolahan akhir. Di sini, sampah akan dikumpulkan, dipilah, dan dilakukan pengolahan awal agar lebih efisien saat diangkut ke TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) atau TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle). “Nanti kita kerja sama dengan Lemhanas, supaya pembangunan di Jawa Tengah bisa lebih terarah berdasarkan hasil analisis ketahanan wilayah itu,” lanjutnya.
(Beritadaerah – Banyuwangi) Pengelolaan sampah di Banyuwangi akan makin canggih! Dalam waktu dekat, dua Stasiun Peralihan Antara (SPA) akan dibangun untuk mendukung program pengelolaan sampah sirkular. Masing-masing stasiun ini bisa menangani 50 ton sampah per hari—setara sampah dari sekitar 850 ribu warga!
Proyek ini mendapat dukungan langsung dari Clean Rivers dan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA). Kerja sama ini resmi dimulai sejak penandatanganan perjanjian saat World Governments Summit 2025 di Dubai. Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto hadir langsung menyaksikan.
Apa Itu SPA?
SPA adalah tempat penampungan sementara untuk sampah sebelum dikirim ke tempat pengolahan akhir. Di sini, sampah akan dikumpulkan, dipilah, dan dilakukan pengolahan awal agar lebih efisien saat diangkut ke TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) atau TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle).
Dengan adanya SPA, proses pengolahan sampah akan jadi lebih cepat, rapi, dan terarah.
Kunjungan Tim UAE ke Banyuwangi
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan tim dari UEA dan Clean Rivers akan datang bulan depan untuk meninjau langsung kesiapan Banyuwangi.
“Setelah kunjungan mereka, pembangunan konstruksi SPA akan langsung dimulai,” kata Ipuk, Selasa (22/4/2025).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dwi Handayani, menambahkan bahwa lahan untuk pembangunan sudah disiapkan.
“Masing-masing SPA bisa menampung 50 ton sampah per hari. Ini sesuai dengan volume sampah dari warga Banyuwangi,” ujar Yani, sapaan akrabnya.
Fase Ketiga Program Sampah Sirkular
Pembangunan SPA ini masuk dalam fase ketiga program Banyuwangi Hijau. Sebelumnya sudah ada dua fase:
Fase pertama: Pembangunan TPS3R Balak di Kecamatan Songgon, melayani 44 desa dengan kapasitas 84 ton per hari.
Fase kedua: Pembangunan TPS3R Karetan di Kecamatan Purwoharjo, akan melayani 37 desa dari 8 kecamatan, dengan kapasitas 160 ton per hari.
“Di fase ketiga ini, targetnya bisa melayani 850 ribu penduduk. Jadi, total hampir 1,4 juta warga Banyuwangi akan terlayani program pengelolaan sampah sirkular,” jelas Lintong Manik, Senior Program Manager Banyuwangi Hijau.