8 Peringatan Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat

2 days ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Karbohidrat adalah makronutrien penting yang berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh dan menjadi bahan bakar banyak hal. Fungsinya mulai dari aktivitas sehari-hari hingga fungsi otak.

Hanya saja, konsumsi terlalu banyak karbohidrat dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Berikut sederet tanda tubuh mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat menurut Eatthisnotthat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berat badan naik
Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti pizza, keripik, dan makanan manis dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Karbohidrat olahan sering mudah dikonsumsi secara berlebihan dan kekurangan nutrisi penting. Kapan terakhir kali Anda menakar porsi keripik camilan yang tepat? Kemungkinan besar Anda telah menemukan diri mengunyah tanpa berpikir panjang kandungan karbohidrat dan kalori dari kemasannya.

Penelitian mendukung hal ini. Sebuah penelitian menemukan meningkatkan asupan harian pati atau gula tambahan hanya 100 gram dikaitkan dengan kenaikan berat badan sebesar 2-3 kilogram selama empat tahun. Meski 100 gram mungkin terdengar banyak, ternyata sangat mudah dijangkau. Contoh, 100 gram pasta kira-kira setara dengan 1½ porsi.

Gula darah tinggi
Baik saat minum teh manis, soda, frappuccino, atau mengunyah kue, karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Ketika mengonsumsi karbohidrat, tubuh memecahnya menjadi glukosa, bentuk gula yang masuk ke dalam aliran darah. Glukosa sangat penting untuk memberi bahan bakar pada tubuh. Tetapi mengonsumsi terlalu banyak dan tidak dalam jumlah yang tepat dapat menyebabkan lonjakan yang konstan. Hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi, trigliserida, dan kondisi kesehatan kronis seperti diabetes tipe 2.

Kembung dan sembelit
Merasa kembung atau begah? Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat olahan seperti roti putih dan camilan manis dapat menyingkirkan makanan kaya serat yang mendukung pencernaan yang sehat. Makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian sangat penting untuk menjaga pencernaan tetap lancar.

Tak pernah merasa kenyang
Merasa selalu lapar bahkan setelah selesai makan? Ini mungkin karena Anda makan terlalu banyak karbohidrat olahan, yang tidak bisa membuat kenyang. Karbohidrat olahan tidak memiliki kandungan serat dan air yang dapat memberi rasa kenyang. Agar kenyang lebih lama, pilihlah makanan yang mengandung serat dan banyak air seperti buah-buahan (melon, beri, apel) dan sayuran (sayuran hijau, mentimun, seledri).

Rendah energi
Jika piring makan sebagian besar diisi karbohidrat olahan, Anda mungkin kehilangan nutrisi penambah energi penting yang ditemukan dalam makanan kaya protein. Nutrisi seperti zat besi dalam daging sapi, makanan laut, lentil, dan kacang-kacangan membantu mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh dan mendukung tingkat energi. Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat olahan dan tidak cukup makanan kaya protein dapat menyebabkan rasa lelah dan potensi kekurangan zat gizi mikro.

Kulit berjerawat
Kita menginginkan kulit yang lembap, bercahaya, dan bebas noda. Tetapi ketika jerawat muncul, mudah sekali menyalahkan rutinitas perawatan kulit. Tapi sebelum membuang semua perawatan, coba perhatikan pola makan, bisa jadi itu penyebabnya. Ilmu pengetahuan menunjukkan makanan tinggi glikemik seperti makanan ringan bergula dan karbohidrat olahan kemungkinan besar merupakan penyebab di balik jerawat yang berulang. Makanan ini dapat menyebabkan peradangan yang menyebabkan jerawat dan bahkan dapat memperburuknya.

Gigi berlubang
Periksa ke dokter gigi bukan pilihan semua orang. Menurut sebuah survei, sekitar sepertiga orang Amerika menghindarinya. Namun, penelitian mengatakan makan terlalu banyak gula atau karbohidrat olahan adalah penyebab utama gigi berlubang. Para ahli merekomendasikan membatasi asupan gula untuk melindungi senyum Anda.

Asosiasi Gigi Amerika menjelaskan ketika mengonsumsi makanan kaya karbohidrat, bakteri dalam mulut akan memakannya dan menghasilkan asam yang melemahkan enamel. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan menyebabkan gigi berlubang dari waktu ke waktu.

Depresi
Penelitian telah menemukan hubungan antara asupan gula yang tinggi dan peningkatan risiko depresi pada orang dewasa, yang menunjukkan mengonsumsi terlalu banyak gula dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Meski depresi harus selalu ditangani profesional, membuat perubahan pola makan seperti mengurangi gula dapat membantu.

Di sisi lain, penelitian lain juga menunjukkan mengonsumsi makanan yang penuh warna dan bernutrisi seperti buah-buahan dan sayuran dapat meningkatkan suasana hati. Mengonsumsi delapan porsi atau lebih buah dan sayuran setiap hari membuat orang merasa lebih bahagia, meningkatkan kesehatan, dan perasaan puas. Jadi, jangan lupa makan sesuatu yang berwarna-warni.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |