TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pencak Silat Kazakhstan berhasil mencatatkan prestasi gemilang pasca mendulang 11 emas, 11 perak, dan 23 perunggu pada kategori dewasa, junior dan anak-anak di Kejuaraan Asia Pencak Silat ke-8 di Uzbekistan, pada 8 hingga 16 Oktober 2024.
Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Republik Tajikistan, Muhammad Fadjroel Rachman menilai bahwa prestasi Tim Pencak Silat Kazakhstan ini sebagai bukti semakin kuatnya hubungan antara Indonesia dan Kazakhstan.
“Kita bersyukur karena capaian ini merupakan tanda bahwa hubungan Indonesia dan Kazakhstan semakin baik,” ujar Dubes RI sekaligus penasehat Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan dan Tajikistan tersebut.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pihaknya di KBRI Astana terus mengkomunikasikan kepada seluruh pihak baik di pemerintah pusat, Persilat, IPSI, serta kampus di Indonesia agar memberikan dukungan untuk kemajuan Pencak Silat Kazakhstan. “Kazakhstan sekarang menjadi episentrum Pencak Silat di Asia Tengah dan Eurasia,” katanya dalam rilis yang diterima Tempo.co.
Sementara itu, pelatih Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat), Nurfakih yang sedang mendampingi delegasi Pencak Silat Kazakhstan mengatakan, Pencak Silat Kazakhstan terus mengalami kemajuan. “Perkembangan Pencak Silat Kazakhstan secara prestasi sangat signifikan naiknya. Mereka punya semangat tinggi dan bakat untuk bersaing dengan negara lain,” ujar dia.
Hal tersebut diamini oleh pelatih silat dari Persilat, M. Riski Adi Wijaya, yang menilai Kazakhstan mempunyai potensi mumpuni untuk berprestasi di olahraga Pencak Silat. “Apalagi jika diberi dukungan maksimal oleh pemerintah setempat, karena Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan sudah didukung penuh oleh KBRI Astana,” ujar Riski.
Dubes Fadjroel Rachman menerima cenderamata dari Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan saat menghadiri kejuaraan nasional Pencak Silat di Karaganda Kazakhstan pada 13-15 September 2024. Foto dok.: KBRI Astana, Kazakhstan
Dubes Fadjroel Rachman menjalankan Pencak Silat Diplomasi di Kazakhstan karena “DNA” orang Kazakhstan menyukai olahraga bela diri. Adapun Indonesia, memiliki ilmu bela diri yang sudah dikenal oleh dunia, termasuk diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO sejak 2019.
Iklan
Untuk diketahui, pada 28 November 2022, KBRI Astana telah meresmikan Pencak Silat Corner pertama di Perwakilan RI di Rumah Budaya Indonesia di Astana Kazakhstan agar memudahkan para pesilat di Kazakhstan, kawasan Asia Tengah dan Eurasia mendapatkan referensi terkait Pencak Silat.
Di sisi lain, Presiden Asosiasi Pencak Silat Republik Kazakhstan, Gadzhi Gadzhiyev menyampaikan terimakasih atas dukungan penuh KBRI Astana dan Dubes Fadjroel Rachman untuk memajukan Pencak Silat di Kazakhstan.
“Kemajuan tim Pencak Silat Kazakhstan ini bukanlah suatu kebetulan. Dengan bantuan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Republik Kazakhstan, serta dengan dukungan pribadi Duta Besar Fadjroel Rachman, negosiasi dilakukan dengan Federasi Pencak Silat Internasional (Persilat) untuk mengundang para ahli di bidang ini ke Kazakhstan,” ujar Gadzhi.
Dia juga mengapresiasi peran vital para pelatih yang memantau kemampuan tim nasional Kazakhstan dan berpartisipasi aktif dalam persiapan Kejuaraan Asia. “Untuk lebih meningkatkan hasil, para pelatih dari Indonesia akan membuat evaluasi dan melakukan persiapan lebih lanjut untuk Kejuaraan Dunia Pencak Silat yang akan diadakan pada 18 sampai 24 Desember di Abu Dhabi (UEA)”, imbuhnya.
Adapun untuk membantu kemajuan Pencak Silat Kazakhstan, Tajikistan dan Asia Tengah, KBRI Astana melalui kerja sama dengan berbagai pihak sudah beberapa kali mendatangkan pelatih dari Indonesia. Pada 2022 pelatih didatangkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI. Selanjutnya, pada 2023, Universitas Negeri Yogyakarta juga mengirim pelatih untuk tinggal di Kazakhstan selama 3 bulan. Dan tahun ini, dukungan kepelatihan diberikan oleh Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (Persilat).
Sementara itu, Tim Pencak Silat Indonesia berhasil menjadi Juara Umum pada kompetisi yang diikuti oleh 450 peserta dari 15 negara tersebut.
Pilihan Editor: Kisah Pencak Silat Hingga Bisa Dipertandingkan di SEA Games