TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih sepak bola Real Madrid Carlo Ancelotti dikabarkan akan memutuskan untuk meninggalkan klub pada akhir musim. Kendati memiliki kontrak hingga pertengahan 2026, Ancelotti disebut telah “muak” buntut dikritik penggemar Los Blancos–julukan Real Madrid– setelah kekalahan telak dengan FC Barcelona di final Piala Super Spanyol.
“Ancelotti ingin mengakhiri waktunya di Real Madrid, bahkan jika musim berakhir dengan gelar, dan klub bersikeras memenuhi kontraknya,” kata sumber anonim kepada stasiun radio Spanyol, Onda Cero, dikutip pada Senin, 20 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernah melatih pada 2013 sampai 2015, Ancelotti kembali lagi ke Real Madrid pada 2021. Pada kesempatan keduanya, dia mencatatkan rekor yang apik saat melatih tim yang bersarang di Stadion Santiago Bernabeu itu. Antara lain menyumbang gelar Liga Champions untuk ke-15 kali dan La Liga ke-36 kali.
Namun, Real Madrid dilaporkan tengah mengalami masa-masa sulit pada musim ini, ditandai dengan kekalahan mengejutkan di kedua kompetisi. Keterpurukan itu disinyalir buntut pensiunnya Toni Kroos dan adaptasi terhadap kedatangan Kylian Mbappe.
Real Madrid memang masih memuncaki La Liga dengan selisih dua poin saat masih berlaga di Liga Champions dan Copa del Rey. Namun klub yang berdiri sejak 1902 ini kehilangan gelar final Piala Super Spanyol dari rival beratnya, Barca–julukan FC Barcelona–awal bulan ini. Kekalahan telak 2-5 itu membuat Ancelotti dicemooh para penggemar klub
“Ada kritikan dan kritikan, siulan adalah kritikan yang menyakitkan, para penggemarlah yang tidak senang, dan itu memotivasi kami,” kata Ancelotti, saat membantah dirinya terpengaruh.
Karier Kepelatihan Carlo Ancelotti
Carlo Ancelotti adalah mantan pemain dan kini pelatih sepak bola profesional Italia kelahiran 10 Juni 1959. Dia dianggap sebagai salah satu manajer sepak bola terhebat sepanjang masa. Gelar itu tak berlebihan, dia tujuh kali menyandang gelar Liga Champions UEFA dan satu-satunya pelatih yang mengelola tim di delapan final kejuaraan tersebut.
Kariernya sebagai pemain sepak bola juga tidak kaleng-kaleng. Ia tercatat memenangkan Piala Eropa dua kali bersama AC Milan pada 1989 dan 1990, menjadikannya satu dari tujuh orang yang memenangkan Piala Eropa atau Liga Champions baik sebagai pemain maupun manajer.
Ancelotti juga menjadi manajer pertama dan satu-satunya yang pernah memenangkan gelar liga di lima liga top Eropa. Dia telah memenangkan Piala Dunia Antarklub FIFA tiga kali, dan juga merupakan manajer dengan kemenangan Piala Super UEFA terbanyak, setelah memenangkan trofi pada empat kesempatan saat mengelola AC Milan dan Real Madrid.
Dilansir dari Carloancelotti.it, berikut rekam jejak kepelatihan Carlo Ancelotti:
1999: Asisten pelatih Timnas Italia
Carlo Ancelotti mengawali karier kepelatihannya sebagai asisten pelatih Arrigo Sacchi di Tim Nasional atau Timnas Italia pada 1992. Kala itu ia berhasil membantu tim mendapatkan gelar Runner-up Piala Dunia EEUU musim 1994.
1995: Pelatih Reggio Emilia
Direkrut Reggio Emilia sebagai pelatih klub, Ancelotti berhasil membawanya ke Serie A pada 1996.
1996: Pelatih Parma
Bersama Parma, Ancelotti berhasil membawa klub menjadi juara kedua Serie A pada 1997. Pada musim berikutnya di Seria A, ia gagal membawa tim ke final dan tertahan di posisi ke-5.
1999: Pelatih Juventus
Setelah direkrut Juventus sebagai manajer pada 1999, dia berhasil mempersembahkan juara kedua Serie A pada 2000, juara ketiga Copa Intertoto pada 2000, dan juara kedua Serie A pada 2001.
2001: Pelatih Milan
Direktur Mulan pada 2001, Ancelotti berhasil mengantarkan klub di partai semifinal Piala UEFA pada 2002. Tetapi yang paling mentereng adalah untuk kali pertamanya sebagai pelatih memenangkan suatu turnamen.
Kemenangan bersama Milan di Liga Champions pada 2003 itu disusul dengan sejumlah kemenangan bergengsi lainnya, seperti juara Piala Italia pada 2003, juara Serie A pada 2004, juara Piala Super Italia pada 2004, dan juara Piala Super Eropa pada 2004.
Sempat gagal juara dan menjadi Runner-up Liga Champions pada 2005, namun Milan di bawah tata taktik Ancelotti mendapat gelar yang bagus di Serie A 2006: tim pencetak gol terbanyak. Walau gagal menang di dua turnamen, Milan kembali juara di Liga Champions pada 2007, Klub Piala Dunia dan Super Eropa Campeón pada 2008.
2009: Pelatih Chelsea
Setelah banjir prestasi di Serie A alias Liga Italia, Ancelotti diboyong klub Liga Inggris, Chelsea. Bersama The Blues–julukan Chelsea–, dia menorehkan sejumlah gelar antara lain juara Community Shield pada 2010), Liga Primer pada 2010, dan Pemenang Piala FA pada 2010.
Sebelum hengkang, dia juga sempat memberikan gelar juara kedua Liga Primer pada 2011) dan juara ketiga Community Shield pada 2011 untuk Chelsea.
2011: Pelatih Paris Saint Germain
Usai di Liga Inggris, Ancelotti direkrut klub Liga Ligue 1, Paris Saint Germain (PSG). Bersama klub raksasa Prancis, ia mencatat prestasi runner-up Ligue 1 pada 2012 sekaligus menjadi Tmtim pencetak gol terbanyak di turnamen tersebut. Pada 2013, sebelum melenggang ke Real Madrid, ia sempat menghadiahi PSG juara Ligue 1 musim tahun itu.
2013: Pelatih Real Madrid
Dari Prancis, Ancelotti menyeberang ke Spanyol untuk membengkeli Real Madrid. Di sana, ia menorehkan prestasi apik, juara Liga Champions (2014), Piala Raja Spanyol (2014), Piala Super Eropa (2014), dan Piala Dunia Antar Klub (2014). Sempat hengkang dan melatih sejumlah klub, ia kembali ke Los Blancos pada 2021.
2016: Bayern Muenchen
Setelah tiga tahun di Real Madrid dengan empat gelar juara, Ancelotti dikontrak klub asal Jerman, Bayern Muenchen. Menjabat sebagai pelatih hingga 2017, dia berhasil membawa klub menjuarai Piala Super Jerman dan Bundesliga pada 2016, serta Piala Super Jerman pada 2017.
2018: Pelatih Napoli
Pada 2018, setelah sejak 2009 atau nyaris satu dekade melalang buana di klub-klub luar negeri, Ancelotti akhirnya kembali ke negara asal untuk menjadi juru taktik Napoli, klub di Liga Italia.
Napoli finis kedua di Serie A, 11 poin di belakang Juventus, dan tersingkir di perempat final Liga Europa oleh Arsenal. Ia dipecat pada Desember 2019 menyusul hasil buruk di liga.
2019: Pelatih Everton
Setelah tanpa juara, dia di kontrak kembali ke Inggris dan melatih Everton hingga 2021. Dia membawa klub tersebut ke posisi ke-12 di Liga Inggris. Everton mengakhiri musim 2020/21 di peringkat 10 Liga Inggris. Carlo Ancelotti mundur pada Selasa, 1 Juni 2021, untuk menjadi manajer Real Madrid yang kedua kalinya.
2021: Pelatih Real Madrid
Carlo Ancelotti kembali ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid. Pria Italia itu menggantikan Zinedine Zidane yang mundur. Di periode keduanya, dia berhasil mengamankan Juara Liga Champions (2022), Juara La Liga (2022), Juara Piala Super Eropa (2022), dan Juara Piala Super Spanyol (2022).
Selain itu, Ancelotti juga menorehkan Juara Klub Piala Dunia (2023), Juara Copa del Rey (2023), Juara Piala Super Spanyol (2024), Juara Liga Champions (2024), Juara La Liga (2024), Juara Piala Internasional (2024) untuk Real Madrid.
Teranyar, sebelum Carlo Ancelotti diisukan akan hengkang, Real Madrid gagal merebut trofi pertamanya di tahun ini. Mereka kalah 2-5 dari Barcelona dalam final Piala Super Spanyol 2025 di Stadion King Abdullah Sport City, Jeddah, Arab Saudi, Senin dini hari WIB, 15 Januari.
Raphinha mengemas dua gol untuk Barcelona, dengan tiga lainnya dicetak oleh Lamine Yamal, Robert Lewandowski, dan Alejandro Balde. Los Blancos hanya bisa mencetak dua gol melalui Kylian Mbappe dan Rodrygo. Laga ini juga diwarnai kartu merah penjaga gawang Barcelona Wojciech Szczesny.
Nurdin Saleh berkontribusi dalam penulisan artikel ini.