Jokowi Temui Prabowo Sebelum Pengumuman Hasil Rekapitulasi Pilkada Jakarta 2024, Hanya Kangen-kangenan?

1 month ago 33

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi terpantau menemui Presiden Prabowo Subianto di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat malam, pekan lalu. Pertemuan sebelum pengumuman hasil rekapitulasi Pilkada Jakarta 2024 itu menimbulkan banyak tafsir.

Jokowi adalah pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, disingkat RIDO. Namun, kandidat dukungannya itu kalah dari pasangan calon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno. Usungan PDIP ini, menurut hitung cepat lembaga sigi, berpeluang menang satu putaran.

Adapun KPU Jakarta telah menyelesaikan rekapitulasi suara Pilkada Jakarta 2024 di tingkat kabupaten/kota pada Kamis, 5 Desember 2024. Karenanya, penetapan pemenang Pilkada Jakarta 2024, bisa lebih cepat dari jadwal 9 Desember 2024. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Komisioner KPU Jakarta Fahma Zikrillah.

“Kalau tanggal 9 (Desember) sudah selesai atau mungkin bisa di tanggal 8 (Desember) sudah selesai,” kata dia dikutip dari Antara.

Sementara itu, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jakarta, Astri Megatari mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun dari rekapitulasi suara tingkat kabupaten/kota tersebut, pasangan Pramono Anung-Rano Karno berhasil unggul dari dua penantangnya di enam wilayah Jakarta.

“Per hari ini seluruh kabupaten/kota di Jakarta telah menyelesaikan rekapitulasi,” kata Astri saat dihubungi melalui WhatsApp pada Kamis lalu.

Keesokan harinya, Jumat, 6 Desember 2024, Jokowi terbang ke Jakarta. Melalui akun Instagramnya, mantan Gubernur Jakarta sekaligus eks Wali Kota Solo ini mengatakan akan pergi ke bekas ibu kota negara untuk bertemu dengan para sahabat. Jokowi tak menyebut spesifik siapa sahabat yang dimaksud.

“Semoga perjalanan ini membawa kebaikan dan pertemuan dengan para sahabat semakin menguatkan ukhuwah,” kata Jokowi.

Sumber terdekat dari Jokowi mengatakan ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu akan menemui Presiden Prabowo. Benar saja, pantauan Tempo, Jokowi menyambangi Prabowo pada Jumat malam sekira pukul 20.00 WIB. Setelah sekitar satu jam bertamu, Jokowi keluar dari kediaman Prabowo.

Prabowo, yang turut mengantarkan Jokowi keluar dari kediamannya, mengatakan bahwa dirinya mengundang Jokowi bertandang ke Kertanegara setelah mengetahui bekas Presiden periode 2014-2024 itu berada di Jakarta. Seperti yang sudah-sudah di mana keduanya kerap bertemu dalam agenda makan, pertemuan kali ini juga demikian.

“Jadi, saya dengar Pak Jokowi ada di Jakarta, saya undang makan. Jadi, saya pernah ke rumah beliau di Solo, saya undang sekarang ke Kertanegara,” kata Prabowo..“Jadi kita makan, ayam goreng, dan macem-macem lah.”

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Jokowi mengatakan, pertemuannya itu untuk membalas kunjungan Prabowo pada beberapa waktu lalu. Mantan kader PDIP ini secara gamblang menyebut bertemu Ketua Umum Partai Gerindra itu lantaran rindu. Adapun keduanya terpantau terakhir bersua pada awal November lalu.

“Beliau Bapak Presiden dulu waktu ke Merauke kan kemudian mampir ke Solo. Ini saya pas ke Jakarta kayak kunjungan balasan. Karena kangen,” kata Jokowi.

Di sisi lain, pengamat politik, Adi Prayitno menilai bahwa kunjungan Jokowi menemui Prabowo memiliki makna khusus. Bos Parameter Politik Indonesia ini memandang ada upaya dari Jokowi, yang baru saja dipecat PDIP, untuk menunjukkan kedekatan dengan Prabowo.

“Semacam peneguhan eksistensi politik bahwa dunia tak kiamat sekalipun Jokowi dipecat PDIP,” kata Adi ketika dihubungi pada Sabtu, 7 Desember 2024. “Jokowi dan Prabowo berkawan baik.”

Adi juga menyoroti perhatian publik yang mempertanyakan pertemuan Prabowo dan Jokowi dalam Pilkada 2024 tersebut. Dosen ilmu politik Universitas Islam Negeri Jakarta ini mengatakan sangat mungkin bahwa Prabowo dan Jokowi membahas perpolitikan. Termasuk Pilkada Jakarta di mana kandidat usungan yang didukung keduanya kalah.

Majalah Tempo edisi pekan pertama Desember melaporkan ada upaya agar Pilkada Jakarta 2024 menjadi dua putaran. Skenario itu diembuskan sekitar dua pekan sebelum hari pencoblosan saat Pramono-Rano berpotensi menang melawan RIDO. Saat itu elektabilitas paslon nomor urut 1 itu cenderung landai berdasarkan lembaga survei sejak Oktober 2024.

Menurut tujuh narasumber di Koalisi Indonesia Maju, Prabowo dan Jokowi disebut memanggil para petinggi partai secara terpisah agar menggerakkan kader di lapangan guna mendongkrak keterpilihan RIDO. Prabowo misalnya, memanggil Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ke Istana Negara sehari sebelum hari pencoblosan dan meminta menghidupkan mesin partai.

Sebagaimana Prabowo, Jokowi juga turun gunung menginstruksikan skenario dua putaran kepada sejumlah ketua umum partai. Pada pertengahan November 2024, Jokowi menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Pertemuan empat mata itu membicarakan strategi agar RIDO menang di Jakarta. Jokowi menginginkan terjadi putaran kedua.

Jokowi turut menemui Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia pada Senin, 18 November 2024. Di sebuah tempat di Jakarta, Jokowi meminta Golkar optimal mengampanyekan Ridwan agar melaju di putaran kedua. Seusai perjumpaan itu, Bahlil memerintahkan Golkar Jakarta membuka keran logistik kampanye. Pada 27 November 2024, Bahlil mengatakan partainya mendukung penuh Ridwan.

“Kami all out memenangkan hajat Ridwan-Suswono,” ujar Bahlil.

Sebagai informasi, KPU Jakarta telah menetapkan hasil rekapitulasi perolehan suara calon gubernur dan wakil gubernur dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024 pada Ahad, 8 Desember 2024.

Berdasarkan penetapan KPU terhadap hasil rekapitulasi tingkat provinsi, Pramono Anung-Rano Karno menang dengan perolehan 2.183.239 suara. Sementara Ridwan Kamil-Suswono meraih 1.718.160 suara. Perolehan terkecil didapatkan oleh Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan 459.230 suara.

Namun, hasil Pilkada Jakarta 2024 tersebut menuai perbalahan. Tim Pemenangan RIDO dan saksi pasangan calon Dharma-Kun menolak hasil rekapitulasi. Tim RIDO menyatakan keberatan dengan walk out saat rapat masih berlangsung. Sedangkan saksi paslon Dharma-Kun menolak menandatangani berita acara hasil rekapitulasi tersebut.

Francisca Christy Rosana, Daniel A. Fajri, dan Septia Ryanthie berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |