TEMPO.CO, Sukoharjo - Bendahara Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Agung K Sampurno, menceritakan bagaimana awal mula pembinaan sektor bengkel roda empat yang dilakukan pihaknya sebagai wujud pembinaan UMKM di Tanah Air.
Agung menyebutkan program pembinaan itu telah dimulai sejak tahun 2006 silam. Sejak tahun itu juga, didirikan Himpunan Bengkel Binaan Astra (HBBA) yang diharapkan menjadi wadah para UMKM binaan Astra untuk saling diskusi maupun berbagi terkait dengan pengembangan bisnis bengkel.
Hal itu disampaikan Agung saat hadir dalam peresmian Program Pembinaan UMKM Bengkel Roda Empat 4 di Bengkel Mobil Plat AD Auto Service Sukoharjo, kemarin, Senin, 11 November 2024.
Adapun Program Pembinaan UMKM Bengkel Roda Empat menyasar para pelaku UMKM bengkel di wilayah Solo Raya. Kick Off atau peresmian program yang diinisiasi oleh PT Astra Otoparts Tbk atau Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) tersebut berlangsung di Bengkel Mobil Plat AD Auto Service di wilayah Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin, 11 November 2024.
Agung mengemukakan sektor bengkel roda empat menjadi salah satu sektor yang difokuskan Astra melalui YDBA dalam pembinaan UMKM di Tanah Air. Pembinaan UMKM di sektor itu sejalan dengan fokus bisnis Astra di lini otomotif dan menjadi salah satu pembeda dari program pembinaan UMKM yang belum banyak dilakukan perusahaan atau lembaga lainnya.
Lebih jauh, ia mengatakan saat ini HBBA tersebar di beberapa wilayah, antara lain Jabodetabek dan Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali, Yogyakarta, serta Banyumas Raya. Guna memperluas program pembinaan UMKM Bengkel Rodsea Empat rta mendukung kemandirian UMKM tersebut, Astra melalui YDBA meresmikan program pembinaan UMKM bengkel itu di area Solo dan sekitarnya atau Solo Raya.
"Tentu, untuk meresmikan program pembinaan ini, ada banyak faktor yang sebelumnya telah kami amati, antara lain terkait komitmen dan konsistensi para UMKM dalam menjalankan program pembinaan sebelum/Pra Kick Off. Kami bersyukur para UMKM menunjukkan komitmen dan konsistensi tersebut, hingga kita semua berada di tahap Kick Off ini," kata dia.
Ia menambahkan sebelumnya para UMKM telah mengikuti berbagai program pembinaan Pra Kick Off yang diselenggarakan sejak tahun 2023. Rangkaian program Pra Kick Off tersebut antara lain Pelatihan Basic Mentality, Pelatihan dan Pendampingan SR (Ringkas, Rapim Resik, Rawat, Rajin), Pelatihan Elektrikal serta Pelatihan dan Pendampingan Service Advisor.
"Saat ini terdapat 20 UMKM Bengkel yang mengikuti program tersebut, 5 di antaranya adalah UMKM Pilot," katanya.
Sekretaris Pengurus YDBA, Ema Poedjiwati Prasetio berharap hadirnya Astra melalui YDBA dengan berbagai program pembinaan standar pelayanan bengkel di Solo ini dapat mendukung para UMKM bengkel menjadi naik kelas dan mandiri dengan bisnis bengkel yang dapat bersaing dan bernilai tambah.
Astra melakukan banyak hal dalam pemberdayaan masyarakat, yakni manufakturing, pertanian, UMKM kerajinan dan kuliner, juga bengkel.
“YDBA juga fokus pada pembinaan bengkel, karena sejalan dengan industri otomotif sekaligus bengkel yang juga usaha UMKM dan jasa jarang tersentuh pembinaan,” ungkap Ema.
Ema berharap bisa menjangkau lebih banyak UMKM bengkel di Indonesia untuk lebih maju, tentu saja dengan menjaga komitmen dan konsistensi dalam berbisnis.
Pemilik Bengkel Mobil Plat AD Auto Service, Dwi Hartanto mengungkapkan 20 UMKM bengkel yang mengikuti program pembinaan dari YDBA itu tergabung dalam komunitas GRASS atau Guyub Rukun Auto Servis Solo Raya. Komunitas itu resmi terbentuk pada 2023. Adapun anggotanya tidak hanya bengkel di Solo Raya melainkan juga dari Salatiga, Semarang, hingga Kendal.
"Awal proses ini mulai sebelum corona (pandemi corona). Kami dari bengkel Solo Raya mengajukan bimbingan ke YDBA. Prosesnya tidak semudah yang dibayangkan. Ada naik-turun sampai saat terbentuk resmi 2023 jumlahnya 15 bengkel saat basic mentality, kemudian tambah 5 bengkel waktu 5R-nya," tutur Dwi.
Ia menuturkan sebelum program dimulai, mereka menjalani masa pra off yang membangun dari sisi mentalitas. "Pendampingan (pra off) bentuknya cenderung ke mental kalau basic mentality, belum menuju ke teknis. Jadi awal-awal pembentukan quality dulu. 5R ini bukan disuruh resik-resik (bersih-bersih) saja tapi mental harus terbangun," ungkap dia.
Dengan telah terbangunnya mental para pelaku UMKM itu, Dwi optimistis ke depan kualitas dapat lebih baik. "Insya Allah lebih tertib. Pelanggan diarahkan ke booking service. Kalau kendala internal lebih karena tempat yang agak jauh, misal Wonogiri, Kendal, tapi kami tetap semangat," katanya.
Pihaknya berharap dengan dimulainya program pembinaan UMKM bengkel roda empat itu akan ada pendampingan lebih lanjut untuk sisi manajerial dan teknis dari Astra.
Ketua HBBA, Andri Rahmadi mengatakan komunitas ini memberikan banyak manfaat bagi UMKM bengkel. “Dalam kegiatan ini, Astra punya dua poin penting sumber teknologi dan ilmu yang dibagikan untuk pengembangan bisnis.” ungkap Andri.
Sampai saat ini sebanyak 300 bengkel dari Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, bergabung dalam HBBA.