PDIP Pecat Jokowi, Bagaimana Peluangnya Bikin Partai Sendiri atau Gabung Parpol Lain

1 month ago 31

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP resmi memecat Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi dari keanggotaan. Setelah PDIP pecat Jokowi, statusnya bukan lagi sebagai kader PDIP, sejumlah partai pun menyatakan siap menampungnya. Di sisi lain, Jokowi juga tak menutup kemungkinan bakal mendirikan partainya sendiri.

Adapun Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto sebelumnya menegaskan, Jokowi dan keluarganya sudah bukan lagi kader PDIP meski masih memegang KTA. Hasto mengatakan Gibran Rakabuming Raka –putra sulung Jokowi—dan Bobby Afif Nasution –menantu Jokowi— sudah bukan anggota PDIP ketika dicalonkan oleh partai lain di Pilpres maupun Pilkada 2024.

“Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDIP,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Desember 2024.

Peluang Jokowi dirikan partai sendiri

Jokowi bisa jadi membangun partainya sendiri dari nol atau menumpang organisasi relawan pendukungnya, Pro Jokowi atau Projo. Kelompok simpatisan ini telah didesuskan bakal berubah menjadi partai politik sejak beberapa waktu lalu. Jokowi pun sudah merestui perubahan status tersebut secara tersirat.

“Terserah Projo,” ujarnya singkat pada Ahad, 27 Oktober 2024, saat ditemui di warung Soto Triwindu Solo.

Ide perubahan Projo menjadi partai politik pertama kali disampaikan oleh Bendahara Umum Projo Panel Barus dan kemudian diikuti oleh pernyataan Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, pada Agustus lalu. Budi menyebut bahwa rencana akan dibahas di kongres ketiga Projo, rencananya akan dibahas Desember ini.

Terkait Jokowi dipecat PDIP, Budi Arie, yang juga merupakan Menteri Koperasi (Menkop) RI itu mengatakan jika nanti Projo sudah diresmikan menjadi partai politik, maka mereka siap menerima Jokowi. Hal ini disampaikannya setelah menemani Jokowi menghadiri resepsi pernikahan anak dari Sekjen GK Center, Sabtu, 7 Desember 2024.

“Semua partai siap menampung Pak Jokowi, terutama Projo, kalau jadi partai,” kata Budi Arie.

Peluang Jokowi gabung Gerindra

Peluang Jokowi gabung Gerindra berdesus setelah dirinya menyambangi Presiden Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan pada Jumat, 6 Desember 2024. Pengamat politik Adi Prayitno menilai pertemuan itu bermakna khusus. Ia memandang ada upaya dari Jokowi, yang baru saja dipecat PDIP, untuk menunjukkan kedekatan dengan Ketua Umum Partai Gerindra.

“Semacam peneguhan eksistensi politik bahwa dunia tak kiamat sekalipun Jokowi dipecat PDIP,” kata Bos Parameter Politik Indonesia ini ketika dihubungi pada Sabtu, 7 Desember 2024. “Jokowi dan Prabowo berkawan baik.”

Sementara itu, usai pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut, Prabowo mengatakan partainya terbuka dengan Jokowi. Namun, Kepala Negara mengatakan, partainya tidak bisa memaksa Jokowi masuk. “Oh kalau Gerindra terbuka, tapi kami tentunya tidak bisa maksa beliau masuk,” kata Prabowo.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi hanya tertawa saat ditanya opsi dirinya masuk partai politik lain setelah tidak lagi menjadi kader PDIP. Mantan gubernur Jakarta ini mengatakan bahwa dia dan Prabowo hanya makan malam.

Senada dengan Prabowo, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, juga menegaskan bahwa partainya terbuka untuk Jokowi jika ingin bergabung. Namun demikian, Dasco mengatakan bahwa dirinya belum tahu menahu apa rencana Jokowi.

“Ya, sementara kami belum siapkan apa-apa, karena kan memang kita belum tahu rencananya Pak Jokowi,” kata Dasco di kediaman Prabowo pada Jumat malam. “Nggak tahu apakah Pak Jokowi mau masuk ke Gerindra atau punya rencana lain.”

Peluang Jokowi gabung Golkar

Rayuan bergabung juga datang dari Golkar. Sekretaris Jenderal Golkar, Muhammad Sarmuji mengatakan bakal menerima Jokowi dengan tangan terbuka jika ingin bergabung dengan partainya. Hal itu disampaikan Sarmuji di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 5 Desember 2024.

“Bahwa kemudian Pak Jokowi setelah menimbang lalu merenung kemudian menentukan pilihan ke Golkar misalkan, tentu Golkar akan menerima dengan tangan terbuka, “ katanya.

Bahkan, kini Jokowi didaulat sebagai anggota Golkar tanpa KTA. Sekretaris Bidang Organisasi Partai Golkar, Derek Loupatty, mengatakan Jokowi sudah menjadi anggota kehormatan . Derek menjelaskan, partainya memberikan status anggota kehormatan kepada para negarawan, seperti presiden, wakil presiden, dan mantan presiden.

“Mereka-mereka yang dianggap berjasa bagi negara. Kalau mereka negarawan, tidak perlu ada KTA,” kata Derek di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis, 5 Desember 2024.

Menurut Derek, Partai Golkar menganggap Jokowi sebagai negarawan karena partainya mendukung mantan Gubernur Jakarta itu selama dua periode menjadi presiden. Tak hanya Jokowi, putra sulungnya-Gibran- juga didapuk anggota kehormatan Partai Golkar. “Mas Gibran juga kan dicalonkan oleh Partai Golkar berpasangan dengan Pak Prabowo,” kata dia.

Peluang Jokowi gabung PAN

Partai Amanat Nasional atau PAN tak mau kalah memperebutkan Jokowi. Partai pimpinan Zulkifli Hasan atau Zulhas ini siap menggelar “karpet biru” untuk Jokowi jika mau bergabung. Hal ini dituturkan oleh Sekjen PAN Eko Indro Purnomo (Eko Patrio) menanggapi kabar Jokowi dipecat PDIP.

“Pokoknya gini, pak Jokowi 1.000 persen kalau mau masuk PAN diterima. Welcome, ada karpet biru buat bapak Jokowi, silahkan,” ujar Eko kepada awak media, Kamis, 5 Desember.

Bukan hanya Jokowi, kata Eko, PAN juga terbuka untuk keluarganya yang ingin bergabung dengan PAN. Persoalan KTA, menurut Eko, merupakan hal mudah. PAN, kata dia, akan menyiapkan KTA jika mendaftar sebagai kader PAN.

“Gampang kalau KTA mah,” kata pria yang pernah berprofesi sebagai komedian ini.

Daniel A. Fajri, Eka Yudha Saputra, Anastasya Lavenia Y, dan Septia Ryanthie berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |