TEMPO.CO, Jakarta - Tokoh-tokoh dalam sebuah cerita selalu mempunyai kepribadian tertentu, seperti manusia dalam kehidupan sehari-hari. Jenis penokohan di dalam cerita secara garis besar terdiri dari protagonis, antagonis, dan tritagonis.
Berbeda halnya dengan protagonis yang dikenal sebagai peran berwatak baik, dan sebaliknya antagonis yang berperilaku buruk, tritagonis umumnya bukan menjadi tokoh utama dalam cerita. Lantas, apa itu tritagonis?
Pengertian Tritagonis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tritagonis merupakan karakter penting ketiga dalam sebuah cerita sesudah protagonis dan deuteragonis (karakter kedua). Tokoh tersebut bisa berada di pihak protagonis maupun antagonis.
Melansir elibrary.unikom.ac.id, tritagonis atau karakter tambahan adalah tokoh yang hanya mempunyai sedikit penampilan dalam cerita. Kehadiran tritagonis biasanya hanya berkaitan dengan karakter utama secara langsung atau tidak langsung.
Tritagonis juga dianggap sebagai tokoh pelengkap, karena jumlahnya terkesan sedikit, kurang memiliki peran penting, dan penampilannya hanya ada ketika terkoneksi ke karakter utama. Tokoh tritagonis umumnya hanya muncul sesekali atau jarang tampil hingga bahkan sering diabaikan oleh penonton.
Kemudian, repository.unbari.ac.id mendefinisikan tritagonis sebagai tokoh penengah dalam sebuah cerita. Tokoh tritagonis biasanya banyak membantu, baik kepada protagonis maupun antagonis.
Fungsi Tritagonis
Walaupun dianggap kurang penting, peran tritagonis sangat dibutuhkan untuk memperkaya cerita. Berikut beberapa fungsi tokoh tritagonis:
1. Memperjelas Alur
Karakter tritagonis berfungsi sebagai jembatan yang membantu penonton memahami arah perkembangan cerita. Dengan interaksi dan tindakannya, tritagonis bisa mengungkap informasi penting yang memperjelas motivasi dan keputusan karakter utama. Mereka juga sering menjadi tokoh yang memperkuat peran protagonis dan antagonis.
2. Membangun Konflik
Tritagonis dapat memperuncing konflik utama dengan menambah ketegangan di antara karakter lain, baik melalui kata-kata maupun tindakan. Kehadirannya mampu menciptakan lapisan konflik tambahan, serta memperdalam emosi dan dilema yang dirasakan oleh protagonis. Dalam beberapa cerita, tritagonis juga menjadi pemicu konflik baru yang menguji kekuatan hubungan antarkarakter utama.
3. Menciptakan Suasana Lebih Menarik
Peran tritagonis sering kali menambah warna dalam cerita, baik sebagai sosok humoris, bijak, atau misterius. Dengan karakternya yang unik, tritagonis memperkaya nuansa emosional cerita, sehingga penonton tetap tertarik dan terhibur. Suasana yang diciptakannya bisa membuat penonton lebih terikat secara emosional dan terlibat dengan perkembangan cerita.
4. Pemberi Petunjuk bagi Pemeran Utama
Tritagonis kerap kali menjadi pembimbing tidak langsung bagi protagonis dengan memberikan petunjuk melalui perkataan atau tindakan. Meski tidak menjadi pusat perhatian, mereka umumnya membantu protagonis memahami situasi atau merancang strategi untuk menghadapi tantangan.
5. Pendamai
Saat konflik memuncak, tritagonis akan berperan sebagai sosok yang meredakan ketegangan dan mempertemukan karakter yang berselisih. Dengan pendekatannya yang bijak, tritagonis membantu menjembatani perbedaan dan memulihkan hubungan di antara karakter lain. Fungsi pendamai tersebut berperan penting untuk memberi jeda di tengah ketegangan konflik.
Contoh Tritagonis
Berikut beberapa karakter tritagonis dalam film dan cerita rakyat:
1. Dini dalam Film Mencuri Raden Saleh (2022)
Melansir jurnal2.isi-dps.ac.id, Dini diperkenalkan sebagai seseorang yang bekerja untuk Permadi, tokoh antagonis dalam film. Karena menjadi anak buah tokoh antagonis, dia terlibat dalam rencana licik untuk mendapatkan lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro.
2. Kakek Cindelaras dalam Film Cerita Rakyat Cindelaras
Menurut repository.usd.ac.id, Kakek Cindelaras sebagai tokoh tritagonis yang berpihak kepada Cindelaras, yang ingin mencari siapa ayahnya. Kakek membekali ilmu kepada Cindelaras, membesarkan, dan melatih karakter utama hingga bisa mandiri.
3. Bu Simin dalam Cerita Rakyat Timun Emas
Bu Simin sebagai tritagonis terlihat pada perannya yang menyembunyikan anaknya dari raksasa. Dia mengatakan kepada raksasa bahwa Timun Emas belum siap untuk dibawa, sehingga memintanya untuk kembali datang tiga hari lagi.