TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat disingkat Pilpres AS pada 5 November 2024 mendatang, calon presiden Kamala Harris dari Demokrat dan Donald Trump dari Republik gencar melakukan kampanye berkeliling ke negara-negara bagian.
Dana yang dikeluarkan tentu tidak sedikit, mengingat Amerika Serikat merupakan negara kapital yang menjadi ladang modal bisnis terbikk di seluruh penjuru dunia. Diperkirakan kampanye dalam Pilpres AS menghabiskan ratusan juta dollar.
Dilansir dari ABC News, pertarungan dua partai besar Amerika, yaitu Demokrat dan Republik soal dana dibarengi dengan saling sindir. Dikabarkann, Kamala Harris dan Partai Demokrat telah mengejek perolehan dana mantan Presiden Donald Trump dan Partai Republik dalam penggalangan dana selama tiga bulan terakhir, berdasarkan pengajuan pengungkapan kampanye terbaru. Jumlah perolehan Trump dan partai Republik menurut berbagai sumber tidak sebanyak Harris.
Kamala Harris dan Partai Demokrat telah menyiapkan strategi penggalangan dana lewat dua komite yaitu, Harris Victory Fund dan Harris Action Fund. Berdasarkan pengajuan terbaru, komite-komite tersebut telah melakukan penggalangan dana gabungan bekerja sama secara langsung dengan tim kampanye Harris, DNC, dan komite Partai Demokrat ditiap-tiap negara bagian. Mereka bersama-sama berhasil mengumpulkan 652 juta dollar antara bulan Juli hingga September tahun ini.
Sementara itu, Donald Trump juga membentuk tim penggalangan donasi seperti, komite GOP, Komite Trump 47, dan Komite Nasional di bawah naungan Trump hanya sebesar 340 juta dollar. Memasuki bulan Oktober perolehan uang segar yang diterima Partai Republik dan Trump sebesar 77 juta dollar. Sedangkan Kamala Harris dan Partai Demokrat sebesar 112 juta dollar.
Jumlah yang diperoleh Trump masih sangat jauh dibandingkan dengan Harris. Padahal, Trump selama ini identik sebagai pengusaha dan dekat dengan kalangan miliarder di seluruh dunia. Ia bahkan menggandeng Elon Musk sekaligus menjadi salah satu penyumbang uang terbesarnya.
Terbaru, Musk menggelontorkan uang sebesar 75 juta dollar AS untuk membantu kampanye Trump lewat organisasi bentukannya, America Pac.
Dilansir dari CBS News, menurut sumber dari NBC, Kamala Harris sendiri diperkirakan telah memperoleh dana hibah untuk kampanye sebesar 1 miliar dollar. Kabar tersebut sebenarnya belum bisa dikonfirmasi karena masing-masing calon belum melaporkan jumlah dana mereka yang sebenarnya.
Iklan
Hingga ada dugaan adanya kekhawatiran Partai Demokrat akan berkurangnya jumlah pendonor jika mengetahui dana yang mereka peroleh sangat banyak.
Tak mau kalah dengan Kamala, Trump dan timnya semakin aktif mencari penggalangan dana yang cepat. Tim kampanye telah membuka keunggulan finansial atas tim kampanye Trump. Pada bulan Agustus, tim kampanye Harris memperoleh sekitar $230 juta lebih banyak daripada lawannya, sehingga tim kampanye memperoleh keunggulan lebih dari $100 juta. Tim kampanye Trump mengatakan telah mengumpulkan $160 juta pada bulan September.
Uang kampanye kedua calon presiden, baik Kamala Harris dan Donald Trump akan terus menerus dibakar secara besar-besaran untuk strategi kampanye seperti, periklanan dan operasi di setiap negara bagian, termasuk membangun kantor lapangan dan gaji staf selama empat minggu ke depan.
Selain itu, dilaporkan bahwa Kamala Harris juga menggunakan uang penggalangan dana kampanye untuk berdonasi di sebuah lembaga keluarga di wilayah Detroit. Bantuan dana tersebut membuat para kandidat dengan mudah melakukan aktivitas promosi “diri” di depan masyarakat, yang kemudian menggiring persepsi pemilih untuk mendukung salah satu diantara mereka.
ABC NEWS| CBS NEWS
Pilihan editor: 4 Fakta Elon Musk Sokong Puluhan Juta Dollar ke Donald Trump