Pesan Meriam Bellina untuk Para Orang Tua Lewat Film Sampai Nanti, Hanna!

1 month ago 26

TEMPO.CO, Jakarta - Film Sampai Nanti, Hanna! menyelipkan konflik emosional antara ibu dan anak yang diperankan oleh Meriam Bellina dan Febby Rastanty. Karakter Mami Hanna digambarkan sebagai seorang ibu yang ingin memberikan yang terbaik untuk ketiga anaknya.

Mami Hanna meyakini bahwa keberhasilan anak-anak adalah cerminan dari keberhasilan orang tua, terutama dalam urusan pernikahan dan pilihan pasangan hidup. Namun, apa yang dianggap terbaik oleh sang ibu tidak selalu sejalan dengan apa yang diinginkan anaknya.

Terlahir sebagai anak bungsu, Hanna merasa terbebani oleh bayang-bayang kedua kakaknya karena kerap dibanding-bandingkan oleh sang ibu. Kakak-kakaknya dianggap telah sukses dan berhasil memenuhi ekspektasi keluarga. Perlahan rasa percaya diri Hanna mulai terganggu dan merasa kehilangan kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri.

Kata Meriam Bellina Soal Karakter Mami Hanna

Sebagai Mama Hanna, Meriam Bellina mencoba menjelaskan karakternya dengan sudut pandang seorang ibu. Mama Hanna ingin semua anaknya sukses, tetapi caranya mengekspresikan hal tersebut tidak sepenuhnya benar, menurut Meriam Bellina.

“Dia tidak sadar bahwa membandingkan anaknya dengan yang lain justru menciptakan luka dan jarak. Mami Hanna mencintai Hanna, tapi cara dia menunjukkannya mungkin terasa salah di mata anaknya," kata Meriam Bellina dalam keterangan resminya.

Bagi Meriam Bellina, orang tua perlu untuk belajar memahami anak-anaknya. “Orang tua juga manusia, mereka belajar dari kesalahan. Saya harap penonton bisa melihat Mami Hanna sebagai contoh bahwa niat baik saja tidak cukup,"ujarnya. "Penting untuk mengenal anak kita dan mendukung mereka sesuai dengan keinginan mereka, bukan harapan kita."

Tentang Film Sampai Nanti, Hanna!

Poster film Sampai Nanti, Hanna!. Foto: Instagram/@sampainantihanna

Film Sampai Nanti, Hanna! disutradarai oleh Agung Sentausa yang sebelumnya menggarap Garasi (2006) dan Badai di Ujung Negeri (2011). Film ini mengisahkan perjalanan hidup dua karakter utama, Gani (Juan Bio One) dan Hanna (Febby Rastanty). Gani, seorang mahasiswa Bandung yang tidak banyak bicara dan memendam perasaannya terhadap Hanna. Hanna ditampilkan sebagai perempuan yang mencoba meraih kebebasan setelah dikekang sejak kecil oleh sang ibu.

“Hanna adalah karakter yang kompleks, ia menghadapi ketakutan dan luka batin yang mendalam. Perjuangannya adalah cerminan dari banyak orang yang terjebak dalam hubungan tidak sehat tetapi tidak tahu cara untuk lepas,” kata Febby Rastanty.

Saat Gani ingin mengungkapkan perasaannya, Hanna sudah memutuskan untuk menikah dengan Arya. Namun, Hanna justru semakin terpuruk karena sikap Arya yang kasar. Setelah 10 tahun memendam rasa akhirnya Gani berjumpa lagi dengan Hanna.

Agung Sentausa menyebut film Sampai Nanti, Hanna! mengangkat topik-topik yang jarang dibicarakan dalam romansa, seperti tekanan dalam hubungan, luka batin, dan keberanian untuk keluar dari masa lalu. “Kami ingin menghadirkan cerita yang tidak hanya menyentuh penonton secara emosional tetapi juga memberikan mereka pemahaman tentang bagaimana sebuah cinta yang tertahan dan hubungan yang tidak sehat bisa membentuk hidup seseorang," ucapnya.

Film Sampai Nanti, Hanna! merupakan persembahan dari Pic[k]Lock Films, bekerja sama dengan Azoo Projects, Fortius Films, dan City Vision. Film ini tayang sejak Kamis, 5 Desember 2024 di bioskop dan turut dibintangi oleh Ibrahim Risyad dan Anjani Dina.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |