Presiden Prabowo Rayakan Panen Akbar di 14 Provinsi: Petani Bersyukur, Harga Gabah Meroket

1 week ago 10

(Beritadaerah-Jakarta) Dalam momen panen raya yang digelar serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan rasa bahagianya secara terbuka. Acara nasional yang berlangsung di Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4/2025) itu menjadi simbol keberhasilan pemerintah dalam mendongkrak kesejahteraan petani.

“Saya mungkin orang yang paling bahagia hari ini. Bahagia karena petani tersenyum, bahagia karena hasil panen berlimpah,” ucap Presiden dengan penuh semangat. Sepanjang acara, Presiden bahkan menyebut kata “bahagia” hingga enam kali—ungkapan tulus atas panen yang menjadi rekor dalam tujuh tahun terakhir.

Suka cita tak hanya dirasakan Presiden. Para petani dari berbagai daerah juga menyampaikan rasa syukur. Kodiman, Ketua Gapoktan Subur Makmur dari Kabupaten Serang, Banten, menyatakan, “Dulu harga gabah hanya Rp5.500, sekarang sudah Rp6.500 per kilo. Alhamdulillah, sangat membantu kami.”

Di Lampung Tengah, petani juga merasakan lonjakan harga yang signifikan. “Ini berkah. Kami sangat bersyukur,” ungkap seorang petani setempat. Begitu pula di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang mengaku puas atas ketersediaan pupuk dan harga jual yang naik drastis.

Presiden pun memutuskan memperpanjang durasi acara panen raya menjadi dua jam, sebagai bentuk apresiasi terhadap para petani. “Kalian adalah pahlawan produksi. Pemerintah akan terus berdiri di belakang petani,” tegas Prabowo.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Presiden, Prita Laura, menjelaskan bahwa kebahagiaan Presiden adalah cerminan kepedulian pemerintah terhadap petani. “Beliau mencatat langsung keluhan petani. Dari irigasi, benih, pupuk, hingga harga beli gabah. Ini pemerintahan yang benar-benar hadir,” ujar Prita.

Prita menambahkan bahwa selama enam bulan masa kerja, Presiden telah mengubah banyak sistem yang sebelumnya justru mempersulit petani. Kini, dengan berbagai perbaikan regulasi, petani lebih mudah mengakses bantuan dan pendampingan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa kebijakan pro-petani mulai membuahkan hasil nyata. Serapan gabah oleh Bulog naik drastis dari 35.000 ton menjadi 800.000 ton, atau melonjak lebih dari 2.000%.

Produksi padi nasional juga mencetak rekor baru. Data BPS mencatat, pada Januari–April 2025, panen mencapai 13,94 juta ton gabah kering giling, atau setara 8,03 juta ton beras—tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Kebijakan percepatan tanam, bantuan benih unggul, dan pompanisasi menjadi pendorong utamanya.

Dani, seorang penyuluh pertanian di Majalengka, menyampaikan bahwa perbedaan mencolok terjadi karena implementasi kebijakan berjalan dari pusat hingga ke lapangan. “Dulu ada jurang antara kebijakan dan pelaksanaan. Sekarang, semua sejalan. Hasilnya nyata,” katanya.

Surdi, anggota kelompok tani yang sama, juga menyampaikan testimoni pribadi. “Dulu pulang bawa hasil sedikit, istri sering marah. Sekarang hasil bagus, keluarga senang. Terima kasih Pak Prabowo.”

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |