TEMPO.CO, Jakarta - Saat perayaan Tahun Baru Imlek, umat Tao biasanya melaksanakan ritual sembahyang dengan mengunjungi berbagai tempat ibadah, seperti dao guan atau kelenteng. Di tempat-tempat ibadah tersebut, kerap ditemui selembar kertas yang berwarna kuning, berbentuk persegi panjang, dan dipenuhi dengan aksara Tionghoa yang dicetak dengan tinta berwarna merah, emas, atau hitam. Kertas yang dimaksud dikenal sebagai fu, namun sering juga disebut dengan istilah hu.
Menurut laman taotsm, secara umum, bentuk fu ini adalah persegi panjang dengan ukuran standar sekitar 8 x 20 cm, terbuat dari bahan kertas, baik kertas biasa maupun kertas dari merang atau jerami yang mudah terbakar. Warna kertasnya biasanya kuning atau merah. Para penganut Tao meyakini kertas itu adalah jimat yang memiliki energi positif.
Tulisan yang tertera di atas fu umumnya dicetak dengan tinta hitam, merah, atau emas, yang masing-masing memiliki makna simbolis yang mendalam dalam ajaran Tao. Setiap kelenteng atau tempat ibadah Tao memiliki fu yang khusus disesuaikan dengan dewa utama yang dipuja di tempat ibadah tersebut.
Di kelenteng Xuan Tian Shang misalnya, Di menyediakan fu atas nama Xuan Tian Shang Di, sedangkan kelenteng Fu De Zheng Shen menyediakan fu atas nama Fu De Zheng Shen. Begitu pula dengan Dao Guan Thay Shang Men Xiao Yao Pai yang menyediakan fu khusus yang dipersembahkan untuk Mahadewa Thay Shang Lao Cin.
Di dalam Perguruan Thay Shang Men Xiao Yao Pai, fu terbagi menjadi dua kategori besar, yakni fu serba guna dan fu khusus. Fu serba guna merupakan fu yang paling umum dan biasanya dipersembahkan atas nama Mahadewa Thay Shang Lao Cin. Fungsi utama dari fu ini adalah untuk melindungi umat Tao dari gangguan atau serangan yang berasal dari dimensi lain. Fu serba guna ini tersedia dalam dua jenis, yaitu fu yang terbuat dari bahan kertas merang atau jerami, dan fu berbentuk stiker yang lebih kecil. Fu ini sering kali ditempelkan pada kusen pintu utama rumah atau disimpan di dalam dompet sebagai bentuk perlindungan pribadi.
Selain fu serba guna, ada juga jenis fu khusus yang memiliki fungsi tertentu, yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan dalam kehidupan sehari-hari umat Tao, antara lain:
- Fu Jodoh
Fu ini dipercaya dapat meningkatkan daya tarik seseorang dan memperbesar peluang dalam menemukan pasangan hidup. Meski demikian, umat Tao juga diajarkan untuk memperbaiki kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi, karena usaha dan sikap terbuka dalam menjalin hubungan sosial dapat meningkatkan peluang tersebut. - Fu Usaha
Fu ini dirancang untuk membantu meningkatkan peluang keberhasilan dalam dunia usaha. Fungsi utama dari fu ini adalah untuk menarik keberuntungan dan kesuksesan dalam bisnis. Namun, seperti halnya dengan fu jodoh, umat Tao juga diingatkan untuk terus meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi, menjaga hubungan baik dengan orang lain, dan memperhatikan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan agar bisnis dapat berkembang dengan baik. - Fu untuk Ji Sha atau kematian
Dalam ajaran Tao, ada waktu-waktu tertentu yang dianggap tidak baik untuk melaksanakan kegiatan seperti tutup peti, penguburan, atau kremasi. Kegiatan yang dilakukan pada waktu-waktu yang dianggap tidak tepat tersebut berpotensi membawa pengaruh negatif bagi keluarga atau keturunan yang ditinggalkan. Fu untuk ji sha ini bertujuan untuk mencegah dampak negatif yang mungkin timbul dan melindungi keluarga yang sedang berduka.
Setiap tahun, umat Tao biasanya melepas fu yang sudah ditempel di rumah. Fu yang sudah rusak, pudar, atau kabur dianggap tidak berlaku lagi dan biasanya akan dibakar sebagai bentuk penghormatan. Namun, jika kondisi fu tersebut masih baik dan dapat dipertahankan, umat Tao dapat meminta petunjuk kepada Hu Fa Shen untuk mengetahui apakah fu tersebut masih perlu diganti atau masih bisa digunakan untuk tahun berikutnya.
Dilansir dari Tionghoainfo, selama ini, penggunaan fu sering kali diwariskan secara turun-temurun, dan ada beberapa penjelasan yang kadang menimbulkan kesalahpahaman. Sebagai contoh, ada pandangan yang keliru bahwa fu dapat menyembuhkan penyakit hanya dengan cara membakarnya, lalu mencampur abunya dengan air dan meminumnya. Selain itu, ada pula pemahaman bahwa membawa fu akan menyelesaikan semua masalah dalam hidup. Hal ini sering kali menimbulkan harapan berlebihan yang berujung pada kekecewaan bagi umat Tao yang tidak mendapatkan hasil seperti yang mereka harapkan.
Bagi sebagian orang, terutama generasi muda, fu sering kali dianggap sebagai hal yang tidak terlalu penting, bahkan dipandang sebagai takhayul. Namun, bagi umat Tao yang telah mempelajari ajaran Dao Yin dan menguasai Dao Yin Shu, mereka menyadari bahwa Shen Xian, yang merujuk pada Dewa-dewi Tao, diyakini benar-benar ada dan memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa.
Bagi para umat Tao, mereka yang memohon petunjuk kepada Hu Fa Shen dapat mengetahui dengan jelas apakah suatu kertas fu memiliki kekuatan atau tidak. Fu yang diakui oleh Shen Xian dianggap sebagai sarana yang efektif dalam membantu umat Tao menghadapi berbagai hal dalam kehidupan mereka.
Pilihan Editor: Tradisi Cap Go Meh, Ini Bedanya Bagongsai Singa Utara dan Singa Selatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini