TEMPO.CO, Depok - Polres Metro Depok menerjunkan 7.987 personel gabungan untuk mengamankan tempat pemungutan suara (TPS) saat pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Metro Depok Komisaris Besar Arya Perdana usai memimpin Apel Pergeseran Pasukan dalam rangka PAM TPS Pilkada Serentak Tahun 2024 Polres Metro Depok di lingkungan Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), Selasa, 26 November 2024.
Arya menjelaskan apel ini merupakan langkah persiapan akhir untuk mengamankan jalannya pemungutan suara di wilayah hukum Polres Metro Depok, yang mencakup Kota Depok dan dua kecamatan di Kabupaten Bogor, yaitu Kecamatan Bojonggede dan Kecamatan Tajurhalang.
"Ya hari ini kita melakukan apel pergeseran pasukan, jadi pergeseran pasukan ini, diikuti anggotan Polri, BKO (Bawah Operasi Kendali) Polri yang ada di Depok, TNI, Satpol PP hingga linmas. Ini semua kita libatkan, lalu setelah apel ini mereka ke tempat TPS masing-masing dan sudah dilakukan persiapan matang," kata Arya.
Arya merinci, ada 948 personel Polres Metro Depok, 250 KBO Polda Metro Jaya, 177 anggota TNI dan 6.612 personel Linmas yang akan bertugas untuk mengamankan 3.306 TPS.
Arya mengungkapkan berdasarkan klasifikasi keamanan, dari total 3.306 TPS, ada 3.303 TPS dikategorikan kurang rawan, sementara 3 sisanya lainnya merupakan TPS khusus yang berlokasi di Rutan Cilodong Depok, Pesantren Qotrunnada di Kecamatan Cipayung.
"Penanganan di TPS khusus ini akan menjadi perhatian utama, dengan pengamanan ekstra ketat guna memastikan kelancaran proses pemungutan suara," tegas Arya.
Arya juga menjelaskan, sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan situasi kontingensi selama proses pemungutan suara, Polres Metro Depok juga telah menyiagakan empat kompi pasukan siaga komando.
"Pasukan ini akan digerakkan secara strategis berdasarkan kebutuhan di lapangan. Adapun pembagian rayon pasukan siaga, yakni wilayah Cimanggis dan Sukmajayah, wilayah Beji, Pancoran Mas, dan Cinere, serta wilayah Bojonggede, Bojongsari, dan Tajurhalang," papar.
Arya menambahkan, apel pergeseran pasukan ini juga menegaskan komitmen seluruh pihak untuk menciptakan suasana aman, damai, dan kondusif selama pesta demokrasi berlangsung.
"Seluruh personel telah dibekali dengan instruksi teknis dan strategi pengamanan, termasuk pendekatan persuasif kepada masyarakat," ucap Arya.
"Pemilu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Mari kita bersama-sama menjaga situasi agar tetap kondusif," imbuh Arya.
Sementara itu, Dandim 0508/Depok, Kolonel Inf Iman Widhiarto menambahkan bahwa sinergi antara Polri, TNI, dan elemen masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas keamanan.
"Kami telah menyiapkan personel TNI yang akan bersinergi dengan Polri dan Linmas. Seluruh pasukan telah diberi arahan untuk bekerja profesional, humanis, dan sesuai dengan SOP pengamanan," kata Iman.
Imam juga berpesan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilkada dan tidak golput. Sebab, secara demografi, 40 persen warga Depok merupakan kelompok masyarakat pendatang dan rata-rata bekerja di luar Depok.
"Nah ini diharapkan kalau KTP-nya Depok yang mereka benar-benar ikut melaksanakan pencoblosan, jadi karena kan sudah diliburkan juga dari instansinya masing-masing kemudian untuk TNI Polri tentunya kita akan selalu menjaga netralitas dan selalu mengawal, karena ini adalah proses demokrasi dari pestanya masyarakat, jadi silahkan masyarakat memilih pemimpin yang akan memimpin di Kota Depok," ucap Iman.
Pilihan Editor: Wapres Gibran Bakal Gunakan Hak Suaranya di Solo, TNI-Polri Perketat Pengamanan