CANTIKA.COM, Jakarta - Di tengah dunia yang penuh tekanan dan kelelahan yang tak terelakkan, industri perjalanan beralih ke pelarian baru yang menenangkan: wisata tidur atau sleep tourisme. Dijuluki "napcations" dan "wisata impian," tren yang sedang berkembang ini memprioritaskan perlambatan daripada tamasya, menawarkan wisatawan kesempatan untuk beristirahat, menyegarkan pikiran, dan mengisi ulang tenaga.
Menurut laporan oleh HTF Market Intelligence, wisata tidur kini menjadi pasar global yang sangat besar, yaitu $640 miliar, yang diproyeksikan akan melampaui $1 miliar pada tahun 2028. Selain itu, laporan Skyscanner Travel Trends 2025 menyoroti kebangkitan wisata kebugaran, yang mencatat bahwa 70% wisatawan India mencari pengalaman holistik, dengan 57% memprioritaskan kesehatan selama liburan—yang sangat sesuai dengan tujuan wisata tidur.
"Liburan tidur memberi mereka waktu istirahat dari stres dan rutinitas harian, membantu mereka beristirahat lebih baik. Ini juga merupakan kesempatan untuk menjauh dari pekerjaan dan fokus pada diri sendiri," kata Ashish Kumar, seorang penasihat perjalanan yang berkantor di Delhi.
"Liburan sambil tidur memberi mereka waktu istirahat dari stres dan rutinitas harian, membantu mereka beristirahat lebih baik. Ini juga merupakan kesempatan untuk menjauh dari pekerjaan dan fokus pada diri sendiri," kata Ashish Kumar, seorang penasihat perjalanan yang berkantor di Delhi.
Kebutuhan untuk Istirahat
Kurang tidur menjadi masalah yang terus berkembang, dengan banyak orang berjuang untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Tuntutan kehidupan modern—tenggat waktu yang ketat, pemberitahuan terus-menerus, dan kekacauan kota—telah menjadikan tidur berkualitas sebagai kemewahan. Kurang tidur kronis sering kali menjadi harga yang harus dibayar untuk tetap terjaga.
“Tidur adalah fondasi kesehatan,” kata Mark Sands, Wakil Presiden Kesehatan di Six Senses Hotels Resorts Spas. “Tanpa tidur, semua hal lainnya—nutrisi, olahraga, perhatian penuh—tidak dapat mencapai potensi penuhnya.”
Menata ulang pengalaman perjalanan
Hotel dan tempat peristirahatan kesehatan menanggapi kebutuhan ini dengan menyediakan pengalaman yang mengutamakan tidur dan kesejahteraan secara keseluruhan. Di Six Senses Fort Barwara di Rajasthan, misalnya, para tamu menerima perlengkapan tidur yang berisi kantong bantal lavender, minyak campuran kebahagiaan berenergi halus, dan The Little Book of Reconnection.
"Untuk keunggulan yang digerakkan oleh teknologi, alat biohacking seperti cincin pelacak tidur memungkinkan para ahli untuk menyesuaikan saran untuk istirahat yang optimal. Ini bukan hanya tentang kuantitas tetapi kualitas. Kami menggabungkan pengobatan tradisional seperti terapi Ayurveda dengan teknologi mutakhir untuk memastikan tidur yang memulihkan bagi setiap tamu,” jelas Sands.
Bahkan menu di beberapa hotel dirancang untuk meningkatkan kualitas tidur. “Hidangan seperti Pearl Millet Khichdi dan Grilled Wild Salmon dengan Walnut Quinoa, dipadukan dengan teh herbal yang menenangkan, menyehatkan tubuh dan pikiran,” kata Sumeet Suri, General Manager di The Westin Mumbai. “Tidur malam yang nyenyak dimulai dengan makan dengan penuh kesadaran.”
Solusi tidur yang dipersonalisasi
Paket tidur yang disesuaikan menjadi daya tarik utama. "Sleeep Ensemble di ITC Hotel menawarkan bantal, tidur, dan minyak esensial untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan pengalaman yang disesuaikan. Para tamu semakin mencari penawaran kesehatan yang dipersonalisasi," kata juru bicara ITC Hotels.
Di The Westin, waktu tidur diubah menjadi ritual mewah. “Lapisan bantal mewah, selimut tebal, tirai antitembus pandang, dan balsem lavender yang menenangkan menciptakan tempat perlindungan yang sempurna,” kata General Manager Harish Gopalakrishnan. “Tempat Tidur Surgawi kami lebih dari sekadar kenyamanan—tempat tidur ini dirancang untuk tidur nyenyak dan memulihkan.”
Untuk keunggulan yang digerakkan oleh teknologi, alat biohacking seperti cincin pelacak tidur memungkinkan para ahli untuk menyesuaikan saran demi istirahat yang optimal. Ini bukan hanya tentang kuantitas tetapi juga kualitas. Kami menggabungkan pengobatan tradisional seperti terapi Ayurveda dengan teknologi mutakhir untuk memastikan tidur yang memulihkan bagi setiap tamu,” jelas Sands.
Pendekatan holistik terhadap tidur
Perpaduan antara kearifan kuno dan kenyamanan modern adalah tren utama lainnya. “Terapi khas kami seperti Shirodhara dan Abhyanga menenangkan sistem saraf dan meningkatkan relaksasi. Kasur organik berkualitas tinggi selaras dengan prinsip Ayurveda untuk kenyamanan dan keselarasan. Ayurveda memandang tidur sebagai pilar kesehatan, dan terapi kami membantu menyeimbangkan tubuh dan pikiran, menciptakan kondisi relaksasi alami,” jelas Abhilash K Ramesh, Direktur Eksekutif Kareli Group.
Resor kesehatan juga menggunakan pengobatan alami sebagai bagian dari layanan tidur mereka. “Kami menggunakan pengobatan alami seperti aromaterapi dan teh herbal. Teh Aparajita kami, yang terbuat dari bunga telang biru, adalah contoh utama penekanan Ayurveda dalam menenangkan pikiran dan tubuh,” kata Manish Goyal, pendiri Sukoon Wellness Resort.
Pilihan Editor: Benarkah Tidur Lebih Lama di Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung?
HINDUSTAN TIMES
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika