TEMPO.CO, Jakarta – Sejumlah titik di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek dilanda banjir awal pekan ini, Senin, 3 Maret 2025. Peneliti di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, sudah mewanti-wanti ini.
Erma mengatakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur hampir seluruh wilayah Jabodetabek pada Senin sore hingga malam memicu kekhawatiran akan potensi banjir di beberapa daerah. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berlanjut hingga Senin dini hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Erma hujan dini hari yang terjadi di Jakarta, Depok, Bogor, dan Bekasi merupakan efek penjalaran konveksi yang terbentuk dari Lampung. Erma juga menuturkan bahwa peningkatan hujan di Sumatera berkaitan dengan pertumbuhan bibit vorteks di Samudra Hindia.
Salah satu contoh peningkatan curah hujan yang diberikan Erma adalah di Jakarta Timur yang dapat mencapai 200 mm selama dasarian pertama Maret. Dia memperkirakan angkat itu meningkat lebih tinggi pada dasarian pertama April, mencapai 300 mm. “Waspada banjir,” ucapnya melalui unggahan di X pada Selasa, 4 Maret 2025.
Titik mana saja di Jabodetabek yang dilanda banjir? Tempo sudah merangkumnya.
Jaksel dan Jaktim
47 rukun tetangga (RT) di daerah Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Timur (Jaktim) dilanda banjir sejak Senin pagi, 3 Maret 2025. Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan menyatakan, banjir yang terjadi di Jaksel dan Jaktim tersebut karena meluapnya Kali Ciliwung setelah terjadi hujan di DKI Jakarta dan daerah lainnya.
Yohan mengungkapkan sebanyak 1.229 warga yang tersebar di beberapa kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur mengungsi ke sejumlah lokasi pengungsian. "Ada 11 lokasi pengungsian yang tersebar di empat kelurahan," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin. Empat kelurahan yang warganya mengungsi akibat luapan Kali Ciliwung, yaitu Kelurahan Kampung Melayu berjumlah 221jiwa dengan perincian 30 jiwa mengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02 dan 181 jiwa di Masjid Jami Miftahul Huda.
Kantor berita Antara melaporkan ketinggian air yang merendam kawasan bantaran Kali Ciliwung di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berangsur turun hingga 1,2 meter pada Selasa, pukul 03.00 WIB. Dari data BPBD DKI Jakarta yang terus diperbaharui setiap jamnya, titik tertinggi terjadi di Kelurahan Pejaten Timur mencapai 3,7 meter.
Bogor
Luapan air Sungai Ciliwung di Bogor terjadi pada Ahad, 2 Maret 2025. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat sebanyak 423 jiwa di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selata, Cisarua, terdampak bencana banjir akibat dikarenakan hujan deras dengan intensitas tinggi.
Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan beberapa wilayah lainnya di Kabupaten Bogor seperti Citeureup, Bojong Gede, Sukajaya, Gunungputri turut terdampak bencana banjir dan longsor. Rudy mengatakan saat ini sedang berhitung berapa kerugian dari bencana ini. Hari ini pun kami berkoordinasi dan diskusi dengan BNPB untuk penetapan status bencana yang terjadi di sebagian besar wilayah Bogor ini," kata Rudy di kantornya pada Senin, 3 Maret 2025.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengeluarkan status tanggap darurat usai menggelar rapat koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di kompleks Pemkab Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor kemarin. Kepala BNPB Letnan Jenderal TNJ Suharyanto Suharyanto mengatakan status tanggap darurat berlaku dua pekan. “Tiga minggu ini krusial karena menjelang Idulfitri ada libur nasional dan wilayah Bogor khususnya ke kawasan puncak padat," kata dia.
Depok
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta meminta kepada warga yang berada di sekitar bantaran Kali Ciliwung untuk waspada banjir karena Pos Pantau Depok pada pukul 00.40 WIB dalam status Siaga 1 atau Bahaya.
"Kami menginformasikan bahwa ketinggian Pos Pantau Depok 350 centimeter (cm) dengan kondisi hujan," kata petugas BPBD DKI Jakarta saat mengumumkan status bahaya banjir dari akun X @BPBDJakarta yang dipantau di Jakarta, Selasa dinihari. Pada pengumuman tersebut, petugas meminta warga yang berada di bantaran Kali Ciliwung untuk waspada banjir yang dapat menerjang sewaktu-waktu.
Kedua arahan Jalan Margonda Raya, Depok, sudah dilanda banjir sejak Senin pagi. Menurut Pantauan Tempo dari Instagram Satuan Lalu Lintas Polres Depok banjir dari luapan kali itu menyebabkan kemacetan. Arus lalu lintas tersendat, dan beberapa titik mengalami genangan.
Tangerang
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang menyebutkan sejumlah wilayah itu dilanda banjir pada Senin, 3 Maret 2025. Banjir diakibatkan dampak dari luapan air di Sungai Cisadane.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Andia S Rahman mengatakan kenaikan debit air di Sungai Cisadane disebabkan karena adanya kiriman air dari wilayah Bogor usai terjadi hujan deras pada Ahad, 2 Maret 2025. Pemukiman warga yang terdampak banjir adalah wilayah Panunggangan Barat dan sekitar Kampung Cacing, Cibodas. Jalan Taman Cisadane Panunggangan Barat Cibodas tergenang 70 sentimeter dengan 60 keluarga terdampak.
Selain itu, Kampung Cacing Cikokol tergenang 30cm, dan Jalan Teuku Umar Bojong Jaya tergenang 20 centimeter. Lalu di RT 01/RW 01 Panunggangan Utara Pinang tergenang 80 sentimeter dengan 68 keluarga terdampak. "Sebanyak 86 personel diterjunkan untuk melakukan penanganan di lokasi kejadian dengan fokus yang melaksanakan evakuasi," kata Andia, dikutip Antara. Ia menjelaskan, secara penanganan luapan Sungai Cisadane atas kiriman dari Bogor, petugas sudah membuka beberapa Pintu Air 10 untuk mempercepat proses surutnya air.
Bekasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat sebanyak 150 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Lebak, RT 6 dan RT 7, RW 002, Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, terdampak banjir akibat luapan Kali Bekasi. "Semalam sekitar pukul 01.00 WIB, permukaan air di hulu Kali Cikeas dan Cileungsi mencapai top level 575 cm, yang kemudian mengalir hingga ke Kampung Lebak,” kata Kasie Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kota Bekasi Idham Khalid, Senin, 3 Maret 2025.
Banjir kemudian mulai masuk ke pemukiman warga sejak pukul 02.00 WIB dengan ketinggian air mencapai lebih dari 1 meter. “Yang terdampak 150 KK dan ketinggian air 110 centimeter,” ujarnya. Idham menyebut, dari ratusan KK yang terdampak, sebanyak 600 warga terpaksa mengungsi.
20 KK diungsikan ke musala sekitar lokasi kejadian, selebihnya memilih mengungsi ke rumah saudara. BPBD Kota Bekasi juga telah berkoordinasi dengan PLN untuk memutus sementara aliran listrik di wilayah itu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya warga tersengat listrik.
Defara Dhanya, Mahfuzulloh Al Murtadho, dan Adi Warsono berkontribusi dalam penulisan artikel ini.