TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas akibat kebakaran Los Angeles bulan ini meningkat menjadi 29 orang, dengan kematian terbaru terkait dengan Kebakaran Palisades, menurut laporan media lokal pada Senin (27/1) yang dilansir Antara.
Kebakaran Palisades, yang mulai terjadi pada 7 Januari di tengah angin ekstrem Santa Ana, telah menghancurkan 6.837 rumah dan membakar area seluas 9.489 hektare, kata Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California (Cal Fire), seperti dilaporkan NBC News.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga Senin, kebakaran tersebut telah berhasil dikendalikan hingga 95 persen, menurut laporan media tersebut.
Kebakaran hutan lainnya, Kebakaran Eaton, juga terjadi pada 7 Januari, melanda Altadena dan kota-kota sekitarnya. Kebakaran ini telah membakar area seluas 5.674 hektare dan menghancurkan 9.418 rumah serta bangunan.
Pejabat mengatakan bahwa kebakaran ini kini telah dikendalikan hingga 98 persen, menurut NBC News.
Media tersebut juga mengutip Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles, Kristin Crowley, yang menyebut kebakaran ini sebagai “salah satu bencana paling merusak dalam sejarah Los Angeles.”
Penduduk mulai kembali ke area yang sebelumnya berada di bawah perintah evakuasi, sementara investigasi mengenai penyebab kedua kebakaran masih berlangsung.
Kebakaran Palisades saat ini telah terkendali hingga 65 persen, sementara kebakaran Eaton mencapai 89 persen kendali, seiring dengan keberhasilan upaya pemadaman.
Dua kebakaran kecil lainnya, yang secara kumulatif telah membakar area seluas 49 hektare, terjadi pada Selasa pagi di kota San Diego, sekitar 195 kilometer tenggara Los Angeles, dengan tingkat pengendalian masing-masing 50 persen dan 40 persen.
Presiden AS Donald Trump pada Minggu memerintahkan pemerintah federal untuk mengesampingkan praktik-praktik pengelolaan air di negara bagian California untuk meningkatkan upaya pemadaman kebakaran, Reuters melaporkan.
Perintah eksekutif ini dikeluarkan dua hari setelah Trump mengunjungi wilayah Los Angeles, yang telah dilanda serangkaian kebakaran hutan.
Trump secara keliru mengklaim bahwa Gubernur Gavin Newsom dari Partai Demokrat dan para pejabat lainnya menolak menyediakan air dari bagian utara negara bagian tersebut untuk memadamkan kebakaran.
Perintahnya mengarahkan Biro Reklamasi AS untuk menyediakan lebih banyak air dan tenaga air melalui Proyek Lembah Tengah, sebuah jaringan bendungan, kanal, dan infrastruktur lainnya, meskipun hal tersebut bertentangan dengan hukum negara bagian atau lokal.
Juru bicara Newsom mengatakan bahwa hal itu tidak akan membuat perbedaan dalam upaya pemadaman kebakaran karena wilayah Los Angeles mendapatkan sebagian besar airnya dari sumber lain dan tidak mengalami kekurangan.
Beberapa hidran di wilayah Los Angeles kering selama puncak kebakaran hutan, namun pejabat setempat mengatakan bahwa hal itu terjadi karena hidran tersebut tidak dirancang untuk menghadapi bencana sebesar itu.
"Trump tidak mengetahui bagaimana air disimpan di California atau sengaja menyesatkan publik," ujar juru bicara Newsom, Tara Gallegos. "Tidak ada keran imajiner yang secara ajaib dapat membuat air muncul di lokasi kebakaran, terlepas dari apa yang diklaim oleh Trump."
Perintah Trump juga mengarahkan kantor anggaran Gedung Putih untuk melihat apakah mereka dapat melampirkan syarat-syarat pada bantuan federal kepada negara bagian untuk memastikan kerja sama.