Menteri Komdigi, Meutya Hafid Uji Coba IoT dan AI Pangkas Pupuk Hingga 50 persen di Sragen

11 hours ago 9
Meutya Hafid Menteri Komunikasi Digital (Komdigi) mendatangi Kabupaten Sragen dalam rangka uji coba proyek percontohan pemanfaatan teknologi Kecerdasan Artifisial (AI) dan Internet of Things (IoT) di sektor pertanian dan ketahanan panganMeutya Hafid Menteri Komunikasi Digital (Komdigi) mendatangi Kabupaten Sragen dalam rangka uji coba proyek percontohan pemanfaatan teknologi Kecerdasan Artifisial (AI) dan Internet of Things (IoT) di sektor pertanian dan ketahanan pangan

​SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Meutya Hafid Menteri Komunikasi Digital (Komdigi) mendatangi Kabupaten Sragen dalam rangka uji coba proyek percontohan pemanfaatan teknologi Kecerdasan Artifisial (AI) dan Internet of Things (IoT) di sektor pertanian dan ketahanan pangan.

Dalam kunjungannya, Meutya pertamakali mendatangi kebun melon Kusuma Farm di Dukuh Kricak RT 8, Desa Padas, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Tak hanya itu pihaknya juga bertemu dengan para petani di Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo. Kehadirannya untuk melihat implementasi teknologi yang terinspirasi dari arahan Presiden di KTT APEC.

​Menteri Meutya Hafid menjelaskan bahwa proyek ini adalah upaya menjalankan program prioritas Presiden untuk memanfaatkan teknologi tinggi di sektor pertanian.​

“Alhamdulillah, tadi setelah berbincang dengan para petani, setelah menggunakan IoT, Internet of Things, dan kecerdasan artifisial sederhana, ini sudah mampu mengurangi pemakaian pupuk sekitar 40 sampai 50 persen,” kata Meutya Hafid pada Rabu (5/11/2025).

​Keberhasilan penggunaan AI dan IoT di lahan percontohan di Sragen yang dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional menunjukkan hasil yang signifikan. Antara lain. Pengurangan kebutuhan pupuk hingga 50 persen menghasilkan penghematan yang nyata bagi petani.

Teknologi ini berhasil meningkatkan hasil panen secara umum. Dia juga menyampaikan Khusus untuk komoditas melon di Desa Padas Kecamatan Tanon, penggunaan teknologi menghasilkan buah dengan rasa yang lebih manis.​

Pihaknya menambahkan ​teknologi ini bekerja dengan cara mengotomatisasi proses krusial. Seperti penyiraman, pemupukan, dan analisis data cuaca serta kondisi tanah.

​Dampak sosialnya pun sangat terasa, terutama bagi petani perempuan. Menteri Komdigi menuturkan bertani bisa dikerjakan berbarengan dengan mengurus pekerjaan rumah tangga. “Tadi Ibu petani menyampaikan sambil masak, sambil mencuci, bisa mengawasi sawah-sawah mereka atau tanaman-tanaman mereka dari rumahnya,” ujarnya.

​Proyek percontohan use case ini telah dimulai oleh Kementerian Komdigi sejak bulan Mei dan akan berlangsung selama enam bulan. Proyek ini melibatkan para petani padi dan melon, serta merupakan hasil kerja sama yang dituangkan dalam MoU antara Kementerian Komdigi dan Kementerian Pertanian.

​Dia menegaskan bahwa tujuan utama proyek ini adalah mendukung target Presiden agar Indonesia mencapai swasembada pangan dengan kualitas yang lebih baik.​

“Sehingga ini nanti ketika betul-betul sudah siap, kita serahkan kembali ke Kementerian terkait dan juga Kepala Daerahnya sebagai garda terdepan,” ujarnya.

Selain itu, Meutya juga secara simbolis melakukan panen padi di desa Jetak.

Huri Yanto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |